Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Thursday 14 September 2017

FINAL LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN GURU DIKDAS 2017

(Saya dan teman saya perwakilan Sumsel yang masuk sepuluh peserta terbaik)


Kilas Balik Proses Perlombaan

Final Lomba Inovasi Pembelajaran guru Dikdas yang diadakan Kementerian Pendidikan digelar 4—8 September 2017 di Bali. Untuk sampai ke final, kami harus melewati beberapa tahapan. Tahap pertama adalah tahap seleksi administrasi dilanjutkan seleksi tahap kedua, yakni seleksi karya tulis (content, sitasi, dan similariti). Pada tahap kedua tersebut dipilih 600 orang guru (300 jenjand SD dan 300 jenjang SMP). Peserta terpilih tersebut selanjutnya dipanggil untuk mengikuti workshop lomba inobel yang dibagi ke dalam lima region. Saya sendiri kebetulan mendapat kesempatan untuk mengikuti workshop di geion Batam.

Dalam kegiatan workshop, kami diberikan berbagai materi dari narasumber yang ahli di bidangnya. Selama empat hari tersebut, kami mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat. Pada akhir kegiatan, kami diberikan waktu tiga hari untuk merevisi karya tulis yang telah kami ikutkan dalam lomba inobel untuk dikumpulkan kembali dalam waktu yang telah ditentukan.
Setelah semua peserta mengumpulkan revisi karya tulisnya, panitia beserta dewan juri kemudian melakukan seleksi kembali untuk menentukan 34 peserta terbaik pada masing-masing bidang untuk dipanggil mengikuti final lomba inovasi pembelajaran di Bali.

Moment yang Berkesan

Minggu, 4 September 2017—saya bersama dua orang teman saya Mona Maulina dan Mukarrom bertolak dari Palembang menuju Bali. Kepergian kami ke Bali dalam rangka mengikuti final lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan tahun 2017. Kami bertiga merupakan wakil dari Sumatera Selatan yang lolos penilaian final lomba inovasi pembelajaran tersebut. Saya sendiri merupakan satu-satunya wakil jenjang SMP sedangkan kedua teman saya merupakan wakil untuk jenjang SD.
Pukul 12.30 WITA kami akhirnya sampai di Bandara Ngurahrai Bali. Dari bandara kami kemudian langsung menuju hotel mercure Harvestland Kuta Bali. Sesampainya di sana, kami segera melakukan registrasi untuk mendapatkan kamar. Setelah mendapatkan kamar, kami kemudian makan siang terlebih dahulu karena kebetulan perut sudah begitu lapar.
Pukul 15.30 WITA kami telah berkumpul di aula untuk mengikuti acara pembukaan. Pembukaan lomba dihadiri langsung oleh dirgen GTK Bapak Pranata. Acara pembukaan berlangsung sekitar satu jam. Setelah pembukaan berakhir, selanjutnya panitia memberikan pengarahan teknis terkait pelaksanaan final lomba inovasi pembelajaran tersebut. Setelah pengarahan selesai, kami kemudian beristirahat sejenak di dalam kamar untuk kemudian bersiap-siap menata display (pameran) di ruang yang telah ditentukan.
Pukul 20.00 WITA kami menuju ruang yang telah ditentukan. Ada enam ruang yang digunakan untuk keenam kategori, yakni ruang untuk bidang MIPA SD, IPSPB SD, SORAM SD, MIPA SMP, IPSPB SMP, dan SORAK SMP. Saya sendiri masuk dalam bidang IPSPB SMP.

Di ruangan, teman-teman telah riuh menata displaynya masing-masing. Persiapan mereka bagitu matang sehingga tak heran display mereka begitu bagus. Sedangkan saya sendiri, tidak banyak yang disiapkan. Apalagi beberapa hari sebelum keberangkatan saya ke Bali, nenek saya tercinta meninggal dunia sehingga saya lebih fokus pada acara takziah di rumah. Alhasil, untuk display lomba inobel tersebut saya hanya menyiapkan satu banner dan satu pajangan kartu. Selebihnya tidak ada. Setelah masing-masing peserta menata displaynya, kami kemudian meninggalkan ruangan dan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat guna menyambut sesi penilaian display esok hari.
Tanpa terasa, matahari telah terbit. Hari Selasa, 5 September 2017—pagi-pagi kami sarapan terlebih dahulu untuk mengisi energi menghadapi sesi penilaian display. Setelah sarapan kami kemudian masuk ke ruangan dan berdiri di depan display kami masing-masing. Ada lima dewan juri yang akan menilai display peserta. Kelima juri tersebut merupakan gabungan dari dosen, widyaiswara, maupun para pakar yang telah berpengalaman di bidangnya.

Kelima dewan juri kemudian berkeliling mengunjungi satu per satu display peserta. Dalam kunjungan tersebut, setiap peserta wajib mempresentasikan karya inovasi pembelajarannya di depan juri. Setelah selesai mempresentasikan, juri akan bertanya mengenai karya inovasi yang telah dipaparkan tersebut. Begitu seterusnya hingga semua display peserta selesai dikunjungi.

Pukul 12.30 sesi penilaian display berakhir. Berikutnya kami harus mengikuti sesi penilaian presnetasi dan wawancara. Untuk sesi ini, peserta yang tampil akan diacak sesuai dengan nomor undian yang telah dibuat. Dalam presentasi tersebut, setiap peserta harus memaparkan karya inovasinya secara menyeluruh mulai dari ide dasar hingga aplikasinya dalam pembelajaran. waktu yang diberikan untuk presentasi adalah 10 menit dilanjutkan dengan 5 menit untuk wawancara atau tanya jawab. Beberapa hal yang patut dicermati dalam sesi tanya jawab adalah bahwa hampir semua peserta mendapatkan pertanyaan yang sama, seperti “Dimana letak inovasinya?” “Apa beda inovasi Anda dengan yang lain?” “Apakah inovasi Anda mudah digunakan?” “Apakah inovasi Anda mudah direduplikasi?” “Apakah inovasi Anda dapat digunakan oleh setiap guru mata pelajaran?” dan lain-lain. Pada intinya, pertanyaan yang dilontarkan adalah berkaitan dengan inovasi pembelajaran yang kita buat.

Saya sendiri memaparkan inovasi pembelajaran saya tentang Kartu Lima Indra. Saya membuat lima buah kartu dimana setiap kartu mewakili masing-masing pancaindra manusia. Kelima kartu ini digunakan untuk membantu siswa menulis puisi sehingga puisi yang dihasilkan dapat lebih fokus dan sesuai dengan tema.
Sesi presentasi berlangsung selama dua hari, yakni Selasa hingga Rabu.

Mengisi Kekosongan

Rabu siang, 6 September 2017—sesi penilaian dalam final lomba inovasi pembelajaran telah berakhir. Kami diberikan waktu oleh panitia untuk melaksanakan aktivitas bebas mandiri. Karena bebas mandiri, maka kami dan peserta yang lain memilih untuk menyempatkan diri berkeliling Bali. Selama di Bali kami mengunjungi berbagai ikon pariwisata yang terkenal. Mulai dari Pantai Pandawa, Tanah Lot, Pantai Sanur, hingga Pantai Kuta. Tempat pusat perbelanjaan oleh-oleh juga kami sambangi. Selama berkeliling Bali, banyak terlihat turus-turis. Turis-turis dari berbagai negara begitu menikmati keindahan panorama Bali. Saking banyaknya Turis, saya sempat mejuluki Bali sebagai kota Turis. Tak heran sebab Bali menjadi salah satu alternatif wisata dunia.

Saat Mendebarkan

Saat mendebarkan telah tiba. Kamis, 7 September 2017, kami telah berkumpul di aula untuk mengikuti acara penutupan sekaligus pembacaan pemenang untuk tiap kategori. Namun sebelum pengumuman pemenang, kami mengikuti kegiatan seminar dengan narasumber Bapak Abdurrohman Gintings. Beliau adalah seorang guru besar yang memiliki tujuh gelar yang telah diperolehnya bagi dari universitas dalam negei maupun universitas luar negeri. Kami sunguh beruntung dapat menerima pemaparan materi dari beliau. Beliau begitu pandai berbicara dengan ekspresi dan intonasi yang pas sehingga begitu menghinotis kami semua. Saking asyiknya kami mendengar pemaparan beliau, tak terasa 1,5 jam lebih telah berlalu.

Dan kini saat yang dinanti-nanti oleh semua peserta, yakni pengumuman juara lomba inovasi pembelajaran setiap bidang. Teman-teman tampak begitu tegang menanti pengumuman. Saya sendiri terlihat santai. Sejak awal mengikuti lomba, saya sebenarnya tidak memiliki ekspektasi untuk lolos sebagai peserta apalagi hingga masuk final. Saya merasa inovasi yang saya buat masih belum maksimal. Sehingga saat mengikuti final inobel tersebut, saya dapat mengikutinya dengan santai dan lancar tanpa ada beban untuk menjadi juara. Bagi saya masuk final lomba inobel sudah merupakan kebanggan tersendiri sebab tidak banyak yang berkesempatan masuk final inobel tersebut.

Final lomba inovasi pembelajaran tahun 2017 ini sebenarnya adalah final lomba inobel kedua yang saya ikuti. Sebelumnya pada tahun 2016, Alhamdulillah saya masuk sebagai finalis omba Inobel yang dihelat di Jakarta. Pada final lomba inobel 2016, saya belum berkesempatan mendapat juara karena memang karya inovasi guru-guru lain sungguh luar biasa.

Sama halnya dengan final lomba inobel tahun 2017 ini. Karya guru-guru lain sungguh bagus semua sehingga saya sangat bangga dengan hasil karya mereka dan secara pribadi justru mendukung mereka untuk menjadi juara. Bagi saya tidak ada kompetisi tetapi yang ada adalah berbagi. Berbagi pengalaman yang luar biasa. Mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan, utamanya perbaikan kualitas pembelajaran di kelas saya.

Para juara inovasi pembelajaran tahun 2017 diumumkan. Untuk bidang IPSB SMP, juara satu, dua, dan tiga masih diraih oleh guru dari pulau Jawa sama seperti tahun lalu. Juara satu, dua, dan tiga mendapatkan hadiah uang dan laptop.

Namun berbeda halnya dengan tahun lalu, pada tahun ini para pemenang dipilih sebanyak sepuluh peserta terbaik. Nantinya sepuluh peserta terbaik tersebut akan mendapatkan hadiah Laptop. Ketika diumumkan nama-nama peserta sepuluh terbaik, saya masih santai saja. Saya memang tidak berharap menang ataupun masuk sepuluh terbaik sekalipun. Maka diumumkanlah nama-nama sepuluh peserta terbaik, dan Alahmdulillah nama saya disebut oleh panitia. Rupanya karya inovasi pembelajaran saya mendapat peringkat tujuh. Alhamdulillah, suatu karunia Allah yang luar biasa. Tak menyangka, Allah memberikan saya kebahagiaan yang tiada terkira.

Selamat Tinggal Bali

Jumat, 8 September 2017, kami akhirnya melangkahkan kaki meninggalkan Bali. Begitu banyak kenangan terukir di Bali. Kenangan persahabatan, kebersamaan, dan keceriaan. Dengan menaiki Garuda, kami melayang di angkasa menuju Palembang tercinta. Selamat tinggal Bali. Selamat tinggal Inovasi Pembelajaran 2017. Selamat datang Inovasi Pembelajaran 2018. Semoga saja, esok saya akan mampu meraih prestasi yang lebih baik lagi dari tahun ini. Amin.



1 comment:

Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!