(Saya dan teman saya perwakilan Sumsel yang masuk sepuluh peserta terbaik) |
Kilas
Balik Proses Perlombaan
Final Lomba Inovasi
Pembelajaran guru Dikdas yang diadakan Kementerian Pendidikan digelar 4—8 September
2017 di Bali. Untuk sampai ke final, kami harus melewati beberapa tahapan. Tahap
pertama adalah tahap seleksi administrasi dilanjutkan seleksi tahap kedua,
yakni seleksi karya tulis (content, sitasi, dan similariti). Pada tahap kedua
tersebut dipilih 600 orang guru (300 jenjand SD dan 300 jenjang SMP). Peserta terpilih
tersebut selanjutnya dipanggil untuk mengikuti workshop lomba inobel yang
dibagi ke dalam lima region. Saya sendiri kebetulan mendapat kesempatan untuk
mengikuti workshop di geion Batam.
Dalam kegiatan workshop,
kami diberikan berbagai materi dari narasumber yang ahli di bidangnya. Selama empat
hari tersebut, kami mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat. Pada akhir
kegiatan, kami diberikan waktu tiga hari untuk merevisi karya tulis yang telah
kami ikutkan dalam lomba inobel untuk dikumpulkan kembali dalam waktu yang
telah ditentukan.
Setelah semua peserta
mengumpulkan revisi karya tulisnya, panitia beserta dewan juri kemudian
melakukan seleksi kembali untuk menentukan 34 peserta terbaik pada
masing-masing bidang untuk dipanggil mengikuti final lomba inovasi pembelajaran
di Bali.
Minggu, 4 September 2017—saya
bersama dua orang teman saya Mona Maulina dan Mukarrom bertolak dari Palembang
menuju Bali. Kepergian kami ke Bali dalam rangka mengikuti final lomba Inovasi
Pembelajaran tingkat nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan tahun
2017. Kami bertiga merupakan wakil dari Sumatera Selatan yang lolos penilaian
final lomba inovasi pembelajaran tersebut. Saya sendiri merupakan satu-satunya
wakil jenjang SMP sedangkan kedua teman saya merupakan wakil untuk jenjang SD.
Pukul 12.30 WITA kami
akhirnya sampai di Bandara Ngurahrai Bali. Dari bandara kami kemudian langsung
menuju hotel mercure Harvestland Kuta Bali. Sesampainya di sana, kami segera
melakukan registrasi untuk mendapatkan kamar. Setelah mendapatkan kamar, kami
kemudian makan siang terlebih dahulu karena kebetulan perut sudah begitu lapar.
Pukul 15.30 WITA kami telah
berkumpul di aula untuk mengikuti acara pembukaan. Pembukaan lomba dihadiri
langsung oleh dirgen GTK Bapak Pranata. Acara pembukaan berlangsung sekitar
satu jam. Setelah pembukaan berakhir, selanjutnya panitia memberikan pengarahan
teknis terkait pelaksanaan final lomba inovasi pembelajaran tersebut. Setelah
pengarahan selesai, kami kemudian beristirahat sejenak di dalam kamar untuk
kemudian bersiap-siap menata display (pameran) di ruang yang telah ditentukan.
Pukul 20.00 WITA kami menuju
ruang yang telah ditentukan. Ada enam ruang yang digunakan untuk keenam
kategori, yakni ruang untuk bidang MIPA SD, IPSPB SD, SORAM SD, MIPA SMP, IPSPB
SMP, dan SORAK SMP. Saya sendiri masuk dalam bidang IPSPB SMP.
Di ruangan, teman-teman
telah riuh menata displaynya masing-masing. Persiapan mereka bagitu matang
sehingga tak heran display mereka begitu bagus. Sedangkan saya sendiri, tidak
banyak yang disiapkan. Apalagi beberapa hari sebelum keberangkatan saya ke
Bali, nenek saya tercinta meninggal dunia sehingga saya lebih fokus pada acara
takziah di rumah. Alhasil, untuk display lomba inobel tersebut saya hanya
menyiapkan satu banner dan satu pajangan kartu. Selebihnya tidak ada. Setelah masing-masing
peserta menata displaynya, kami kemudian meninggalkan ruangan dan kembali ke
kamar masing-masing untuk beristirahat guna menyambut sesi penilaian display
esok hari.
Tanpa terasa, matahari telah
terbit. Hari Selasa, 5 September 2017—pagi-pagi kami sarapan terlebih dahulu
untuk mengisi energi menghadapi sesi penilaian display. Setelah sarapan kami
kemudian masuk ke ruangan dan berdiri di depan display kami masing-masing. Ada lima
dewan juri yang akan menilai display peserta. Kelima juri tersebut merupakan
gabungan dari dosen, widyaiswara, maupun para pakar yang telah berpengalaman di
bidangnya.
Kelima dewan juri kemudian
berkeliling mengunjungi satu per satu display peserta. Dalam kunjungan
tersebut, setiap peserta wajib mempresentasikan karya inovasi pembelajarannya
di depan juri. Setelah selesai mempresentasikan, juri akan bertanya mengenai
karya inovasi yang telah dipaparkan tersebut. Begitu seterusnya hingga semua
display peserta selesai dikunjungi.
Pukul 12.30 sesi penilaian
display berakhir. Berikutnya kami harus mengikuti sesi penilaian presnetasi dan
wawancara. Untuk sesi ini, peserta yang tampil akan diacak sesuai dengan nomor
undian yang telah dibuat. Dalam presentasi tersebut, setiap peserta harus
memaparkan karya inovasinya secara menyeluruh mulai dari ide dasar hingga
aplikasinya dalam pembelajaran. waktu yang diberikan untuk presentasi adalah 10
menit dilanjutkan dengan 5 menit untuk wawancara atau tanya jawab. Beberapa hal
yang patut dicermati dalam sesi tanya jawab adalah bahwa hampir semua peserta
mendapatkan pertanyaan yang sama, seperti “Dimana letak inovasinya?” “Apa beda
inovasi Anda dengan yang lain?” “Apakah inovasi Anda mudah digunakan?” “Apakah
inovasi Anda mudah direduplikasi?” “Apakah inovasi Anda dapat digunakan oleh
setiap guru mata pelajaran?” dan lain-lain. Pada intinya, pertanyaan yang
dilontarkan adalah berkaitan dengan inovasi pembelajaran yang kita buat.
Saya sendiri memaparkan
inovasi pembelajaran saya tentang Kartu Lima Indra. Saya membuat lima buah
kartu dimana setiap kartu mewakili masing-masing pancaindra manusia. Kelima kartu
ini digunakan untuk membantu siswa menulis puisi sehingga puisi yang dihasilkan
dapat lebih fokus dan sesuai dengan tema.
Sesi presentasi berlangsung
selama dua hari, yakni Selasa hingga Rabu.
Mengisi
Kekosongan
Rabu siang, 6 September 2017—sesi
penilaian dalam final lomba inovasi pembelajaran telah berakhir. Kami diberikan
waktu oleh panitia untuk melaksanakan aktivitas bebas mandiri. Karena bebas
mandiri, maka kami dan peserta yang lain memilih untuk menyempatkan diri
berkeliling Bali. Selama di Bali kami mengunjungi berbagai ikon pariwisata yang
terkenal. Mulai dari Pantai Pandawa, Tanah Lot, Pantai Sanur, hingga Pantai
Kuta. Tempat pusat perbelanjaan oleh-oleh juga kami sambangi. Selama berkeliling
Bali, banyak terlihat turus-turis. Turis-turis dari berbagai negara begitu
menikmati keindahan panorama Bali. Saking banyaknya Turis, saya sempat mejuluki
Bali sebagai kota Turis. Tak heran sebab Bali menjadi salah satu alternatif
wisata dunia.
Saat
Mendebarkan
Saat mendebarkan telah tiba.
Kamis, 7 September 2017, kami telah berkumpul di aula untuk mengikuti acara
penutupan sekaligus pembacaan pemenang untuk tiap kategori. Namun sebelum
pengumuman pemenang, kami mengikuti kegiatan seminar dengan narasumber Bapak
Abdurrohman Gintings. Beliau adalah seorang guru besar yang memiliki tujuh
gelar yang telah diperolehnya bagi dari universitas dalam negei maupun
universitas luar negeri. Kami sunguh beruntung dapat menerima pemaparan materi
dari beliau. Beliau begitu pandai berbicara dengan ekspresi dan intonasi yang
pas sehingga begitu menghinotis kami semua. Saking asyiknya kami mendengar
pemaparan beliau, tak terasa 1,5 jam lebih telah berlalu.
Dan kini saat yang dinanti-nanti
oleh semua peserta, yakni pengumuman juara lomba inovasi pembelajaran setiap
bidang. Teman-teman tampak begitu tegang menanti pengumuman. Saya sendiri
terlihat santai. Sejak awal mengikuti lomba, saya sebenarnya tidak memiliki
ekspektasi untuk lolos sebagai peserta apalagi hingga masuk final. Saya merasa
inovasi yang saya buat masih belum maksimal. Sehingga saat mengikuti final
inobel tersebut, saya dapat mengikutinya dengan santai dan lancar tanpa ada
beban untuk menjadi juara. Bagi saya masuk final lomba inobel sudah merupakan
kebanggan tersendiri sebab tidak banyak yang berkesempatan masuk final inobel
tersebut.
Final lomba inovasi
pembelajaran tahun 2017 ini sebenarnya adalah final lomba inobel kedua yang
saya ikuti. Sebelumnya pada tahun 2016, Alhamdulillah saya masuk sebagai
finalis omba Inobel yang dihelat di Jakarta. Pada final lomba inobel 2016, saya
belum berkesempatan mendapat juara karena memang karya inovasi guru-guru lain
sungguh luar biasa.
Sama halnya dengan final
lomba inobel tahun 2017 ini. Karya guru-guru lain sungguh bagus semua sehingga
saya sangat bangga dengan hasil karya mereka dan secara pribadi justru
mendukung mereka untuk menjadi juara. Bagi saya tidak ada kompetisi tetapi yang
ada adalah berbagi. Berbagi pengalaman yang luar biasa. Mendapatkan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan, utamanya perbaikan
kualitas pembelajaran di kelas saya.
Para juara inovasi
pembelajaran tahun 2017 diumumkan. Untuk bidang IPSB SMP, juara satu, dua, dan
tiga masih diraih oleh guru dari pulau Jawa sama seperti tahun lalu. Juara satu,
dua, dan tiga mendapatkan hadiah uang dan laptop.
Namun berbeda halnya dengan
tahun lalu, pada tahun ini para pemenang dipilih sebanyak sepuluh peserta
terbaik. Nantinya sepuluh peserta terbaik tersebut akan mendapatkan hadiah Laptop.
Ketika diumumkan nama-nama peserta sepuluh terbaik, saya masih santai saja. Saya
memang tidak berharap menang ataupun masuk sepuluh terbaik sekalipun. Maka diumumkanlah
nama-nama sepuluh peserta terbaik, dan Alahmdulillah nama saya disebut oleh
panitia. Rupanya karya inovasi pembelajaran saya mendapat peringkat tujuh.
Alhamdulillah, suatu karunia Allah yang luar biasa. Tak menyangka, Allah
memberikan saya kebahagiaan yang tiada terkira.
Selamat
Tinggal Bali
Jumat, 8 September 2017,
kami akhirnya melangkahkan kaki meninggalkan Bali. Begitu banyak kenangan
terukir di Bali. Kenangan persahabatan, kebersamaan, dan keceriaan. Dengan menaiki
Garuda, kami melayang di angkasa menuju Palembang tercinta. Selamat tinggal
Bali. Selamat tinggal Inovasi Pembelajaran 2017. Selamat datang Inovasi
Pembelajaran 2018. Semoga saja, esok saya akan mampu meraih prestasi yang lebih
baik lagi dari tahun ini. Amin.
Kereeenn..luar biasa👍
ReplyDelete