Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Thursday 14 September 2017

TIGA PUISI SAYA DIMUAT DI PALEMBANG EKSPRES AGUSTUS 2017



Zaman Lancang

Ini zaman, zaman lancang
Segala sesuatunya bermain lancang
Waktu lancang menyolong impian
Pria serupa wanita, lancang
Anak mengangkangi ibunya, lancang
Rakyat membangkangi pemimpinnya, lancang
Sang miskin mengemis pada sang kaya, lancang
Akal melunturkan nurani, lancang
Kejahatan membasmi kebaikan, lancang
Manusia telah lancang pada matanya, telinganya, lidahnya, tangan dan kakinya, pada hatinya
Hamba telah lancang pada Tuhannya
Namun Tuhan tidak lancang turunkan azabnya



Bumi Goncang

Ya…Ya…Ya…Bumi goncang, isinya bergemuncang pecah kepala
Perempuan bersolek, seksi baju, ngetat celana, mulus paha aduhai bodinya, gila
Anak-anak dijamah setan ikut barisan kiri atau belakang, nyimpang
Bapaknya Maman bapaknya Mimin bapaknya Mumun sama, brengsek anunya
Kyai, Ulama, Muallim, busung dada, sempit hati, buntu pikirnya tiada tahu ia, sia-sialah
Politisi, Abdi Negara, pemimpin, malas tingkah, gendut badan, buta mata, zolimnya
Orang kaya rumahnya gedong kemana-mana digendong, emasnya berlimpah, uangnya tumpah ruah, tiada sedekah, serakah
Yang miskin badannya dekil, malas usaha, pasang wajah belas kasih, minta sedekah, kena murka
Makhluk Tuhan lalai alfa meraja lela
Bumi goncang mati semua



Anak Minyak

Bur….Bumi menyembur, minyak bangkit dari kubur
Tikus-tikus lincah bergaya dekati sumur, minum sebanyak-banyak, mulutnya bau lumpur
Bocah kecil menatap samar matanya nanar
Tunggu waktu atur siasat rebut kemerdekaan sesaat

Tes….Minyak menetes bertetes-tetes
Bocah kecil berlari kecil intai dari belakang
Lehernya ada kalung dari kaleng, kepalanya geleng
Tadah sana tadah sini, kaleng berisi setengah hati

Bocah kecil pulang kecewa ingat emak tiada makan apa
Di luar sana raung, mobil meraung-raung antri minta jatah
Berlapis-lapis biru merah isi kantongnya
Tikus-tikus tambah tambun badannya
Tambah pula maju gigi-giginya

Bocah kecil menangis jiwanya, gagal merdeka
Ia mati dililit kalung dari kaleng, kepalanya teleng.









No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!