Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Tuesday 1 September 2020

PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI

                PEMBELAJARAN DARING  DI MASA PANDEMI

                                              Alamsari, M.Pd.

                                   (SMPN 1 Indralaya Utara)

                                        

                         Bunga cempaka tumbuh di taman,

                         Alangkah indah bunga melati,

                         Teriring doa mari panjatkan,

                         Semoga pandemi segera berhenti.

 

Pagebluk Covid-19 telah menjadi ancaman jiwa bagi lebih 250 juta penduduk Indonesia. Ada banyak hal yang berubah, yang awalnya terasa berbeda. Selama ini tak pernah terbayang oleh kita semua akan datang suatu waktu di mana perubahan konsep paradigma pembelajaran akan mewujud secara nyata.  Pembelajaran yang selama ini secara konvensional mengandalkan tatap muka pada satu ruang dan waktu, kini menjelma dalam dunia maya, yang selama ini saya pikir hanya akan ada di negara maju.

Covid-19 telah memaksa, saya dan kita, untuk melakukan inovasi. Keputusan pemerintah meliburkan sekolah, tidak berarti aktivitas belajar harus terhenti. Anak-anak harus tetap mendapatkan haknya. Kewajiban menuntut ilmu harus tetap dilakukan karena mereka adalah generasi penerus bangsa di masa depan. Tentunya dengan kondisi yang tidak biasa, menggunakan sistem daring. 


Mengajar Daring
(Mengajar Daring)

Saat ini ada banyak aplikasi yang mendukung pembelajaran. Walau begitu, sebagai guru hendaknya kita harus selektif dalam memilih aplikasi apa yang akan digunakan. Tujuannya adalah agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan secara efektif. Dalam pembelajaran, saya menggunakan aplikasi whatsapp dan facebook. Aplikasi whatsapp digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa sedangkan facebook digunakan untuk melaksanakan pembelajaran. Mengapa saya menggunakan whatsapp dan facebook? Anak didik kita adalah generasi milenial. Untuk itu guru pun harus mendekatkan pembelajaran dengan cara yang kekinian. Mayoritas anak didik memiliki whatsapp dan facebook sehingga lebih mudah bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memberikan edukasi penggunaan teknologi karena mereka sudah terbiasa menggunakannya.

 

(Facebook sebagai media pembelajaran daring)

Pembelajaran daring memang tidak dapat disamakan dengan pembelajaran tatap muka. Begitu banyak problematika. Tidak semua siswa mempunya gawai. Masih banyak diantara mereka yang berasal dari keluarga dengan kekurangan ekonomi. Banyak di antara mereka yang terkendala dengan jaringan internet. Sinyal masih belum stabil sehingga terkadang timbul dan tenggelam. Jika mati lampu, sinyal juga terkadang ikut-ikutan hilang. Banyak siswa yang bahkan harus pergi ke tempat lain demi mendapatkan sinyal internet. Di tengah pembelajaran tidak jarang ada yang kehabisan kuota. Kuota masih menjadi permasalahan utama karena di Indonesia harga kuota internet memang terbilang cukup mahal harganya. Itulah permasalahan lumrah yang tidak hanya dialami oleh siswa-siswa saya saja tetapi juga dialami oleh hampir sebagian besar siswa lain di seluruh Indonesia.

Pembelajaran daring memang hanya untuk sementara. Hanya pembelajaran darurat di masa pandemi covid 19. Setelahnya pembelajaran dapat kembali normal dengan tatap muka di sekolah jika vaksin Covid-19 sudah ditemukan atau jika pandemi covid 19 sudah tidak lagi ada. Namun kapankah waktu itu? Tiada yang dapat dilakukan kecuali kita hanya dapat berdoa semoga pandemi covid-19 ini cepat berakhir. Semoga di awal tahun nanti, kita semua dapat kembali ke sekolah, bertatap muka, bercanda tawa hanyut dalam pembelajaran yang menyenangkan. Sambil menunggu waktu tersebut, mari kita manfaatkan pembelajaran daring ini dengan sebaik-baiknya untuk melakukan banyak hal yang positif.


#CerdasBerkarakter
#BlogBerkarakter
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BahagiaBelajardiRumah