Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Sunday 31 December 2017

TENTUKAN RESOLUSIMU!

Apa Resolusimu, Guru?


Apa resolusimu? Guru harus tahu. Resolusi itu perlu. Menyambut tahun baru, hidup juga harus baru. Nabi Muhammad pernah bersabda "Orang yang merugi adalah orang yang hari ini sama dengan hari kemarin". Menyambut tahun baru, perlu ada resolusi agar hidupmu menjadi lebih baik dari tahun kemarin. Dalam hal ini resolusi yang perlu dirancang adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan profesi kita sebagai seorang guru, bisa berhubungan dengan peningkatan profesional ataupun pengembangan diri. Dalam hal peningkatan profesional, guru dapat merancang resolusi dalam pembelajaran di kelas, peningkatan kualitas diri, atau juga hal-hal yang berkaitan dengan upayanya dalam hubungannya dengan kinerja sebagai seorang guru. Dalam hal pengembangan diri, guru dapat menetapkan beberapa targetan, misalnya ikut pelatihan, ikut lomba, atau menulis. 
Mengapa resolusi guru perlu? Melalui resolusi paling tidak perjalanan hidup kita dalam satu tahun ke depan akan lebih terarah. Dengan aktivitas yang terkontrol tentu segala yang dicita-citakan akan dapat tercapai. Tentu saja harus dengan komitmen dan tekad yang kuat. Sebab tanpanya, percuma saja menetapkan resolusi, toh pada akhirnya tidak akan tercapai karena luntur di tengah jalan. 
Sebagai guru yang profesional, resolusi guru adalah sebagai penandanya. Ia adalah pembeda dengan guru biasa pada umumnya. Resolusi guru adalah indikator pencapaian terget kinerjanya. Semakin banyak resolusinya maka semakin baik gurunya. Semakin banyak ketercapaiannya maka semakin profesional gurunya. Semoga di tahun baru nanti kita mampu menjadi lebih baik lagi. Jayalah guru Indonesia. Majulah pendidikannya. Amin.


Friday 8 December 2017

PENGALAMAN IKUT PLPG 2017

Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah karena di tahun 2017 ini Allah mengizinkanku untuk mengikuti PLPG. Jika bukan karena Allah yang mengatur semuanya, tentu saya tidak akan bisa ikut PLPG 2017. Betapa tidak, pada awal penetapan PLPG 2017 jalur reguler nama saya tidak termasuk ke dalam daftar peserta. Waktu itu, rasanya sudah pupus harapan untuk bisa ikut PLPG. Namun, Allah berkehendak lain. Sekitar bulan Agustus ternyata pemerintah mengeluarkan surat edaran pendaftaran PLPG jalur S2. Waktu itu saya segera melengkapi berkas dan mengantarkan langsung ke LPMP. Dari pendaftaran tersebut selanjutnya diverifikasi dan pada akhirnya, Alahamdulillah nama saya ditetapkan sebagai peserta PLPG 2017 jalur S2. Semua itu adalah nikmat yang begitu besar yang Allah anugrahkan kepada saya. 

Tuesday 7 November 2017

LOMBA HARI GURU NASIONAL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2017

A.   Lomba Penulisan Artikel Guru (PAG)
1.   Persayaratan Peserta:
a.    Guru SMP/MTs sederajat yang mengajar di wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
b.    Tidak sedang menjabat atau diusulkan sebagai kepala sekolah.

2.   Persyaratan Naskah:
a.    Naskah adalah hasil karya sendiri
b.    Naskah berisi gagasan atau hasil penelitian dalam bidang pendidikan
c.    Naskah merupakan karya tiga tahun terakhir
d.    Naskah tidak memuat unsur pornografis dan tidak menyinggung SARA
e.    Naskah diketik rapi di kertas A4, times new roman, 12pt, spasi 1,5, margin standar (3,3,3,3)
f.     Naskah diketik dengan mengikuti sistematika penulisan naskah sebagai berikut:
1.    Judul karya
2.    Nama penulis tanpa gelar
3.    Instansi penulis
4.    Abstrak
5.    Pendahuluan
6.    Metodologi
7.    Pembahasan
8.    Simpulan
9.    Referensi atau daftar pustaka
g.    Jumlah halaman naskah antara 8—15 halaman
h.    Naskah dijilid rapi dan dibuat dua rangkap serta dikumpulkan ke Panitia Lomba Hari Guru tahun 2017 paling lambat tanggal 13 November 2017 pukul 12.00 WIB

Wednesday 1 November 2017

PUISI SAYA DI PALEMBANG EKSPRES, 16 OKTOBER 2017


SUARA-SUARA YANG BERLABUH PADA TEMPAT YANG JAUH

 

Mereka berbisik-bisik pelan senyap lalu lenyap
Bersamaan hembus angin malam yang lalu bisikan itu labuh pada tempat yang jauh
Bisikan ragu meresap dalam-dalam menyusup hingga menembus tulang
Orang-orang sempoyongan bergumam sendiri tanpa henti
Bisikan itu bisikan angin yang telah menderu-deru menusuk dalam qolbu
Mereka pendek akalnya dangkal ilmunya sempit pikirnya
Kebenaran telah lumpuh oleh waktu
Dusta telah sampai menista agama

Mereka berbisik-bisik pelan senyap lalu lenyap
Bersamaan lalu waktu bisikan itu labuh pada jarak yang jauh
Keburukan telah berubah wajah
Wajah polos tanpa salah padahal ia dosa
Orang-orang telah terlanjur terikat kata
Mereka percaya padanya jalan surga
Matanya buta pendengarannya tiada mampu menangkap makna

Thursday 12 October 2017

OLEH-OLEH DISEMINASI NASIONAL LITERASI DIKDAS KEMDIKBUD 2017

Selasa/ 10 Oktober 2017--saya bertolak dari Bandara SMB II Palembang menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Kepergian saya tersebut dalam rangka mengikuti kegiatan Diseminasi Nasional Literasi bagi guru SMP yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017. Kegiatan diseminasi itu sendiri dilaksanakan mulai tanggal 10--13 Oktober 2017. 
Kegiatan tersebut diikuti oleh 200 orang guru SMP yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Saya sendiri mewakili Ogan Ilir Sumsel. Dari provinsi Sumsel terdapat 6 orang peserta yang terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut. Keenam guru tersebut berasal dari OKI, Lubuk Linggau, dan Pagaralam. 
Untuk dapat terpilih mengikuti kegiatan Diseminasi Nasional Literasi tersebut, peserta harus harus mengirimkan satu naskah buku dengan tebal minimal 60 halaman. Selanjutnya naskah buku yang telah dikirimkan tersebut diseleksi oleh panitia beserta tim juri untuk ditentukan 200 peserta terbaik yang kemudian dipanggil mengikuti Diseminasi Nasional Literasi tersebut. 



Thursday 14 September 2017

TIGA PUISI SAYA DIMUAT DI PALEMBANG EKSPRES AGUSTUS 2017



Zaman Lancang

Ini zaman, zaman lancang
Segala sesuatunya bermain lancang
Waktu lancang menyolong impian
Pria serupa wanita, lancang
Anak mengangkangi ibunya, lancang
Rakyat membangkangi pemimpinnya, lancang
Sang miskin mengemis pada sang kaya, lancang
Akal melunturkan nurani, lancang
Kejahatan membasmi kebaikan, lancang
Manusia telah lancang pada matanya, telinganya, lidahnya, tangan dan kakinya, pada hatinya
Hamba telah lancang pada Tuhannya
Namun Tuhan tidak lancang turunkan azabnya


FINAL LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN GURU DIKDAS 2017

(Saya dan teman saya perwakilan Sumsel yang masuk sepuluh peserta terbaik)


Kilas Balik Proses Perlombaan

Final Lomba Inovasi Pembelajaran guru Dikdas yang diadakan Kementerian Pendidikan digelar 4—8 September 2017 di Bali. Untuk sampai ke final, kami harus melewati beberapa tahapan. Tahap pertama adalah tahap seleksi administrasi dilanjutkan seleksi tahap kedua, yakni seleksi karya tulis (content, sitasi, dan similariti). Pada tahap kedua tersebut dipilih 600 orang guru (300 jenjand SD dan 300 jenjang SMP). Peserta terpilih tersebut selanjutnya dipanggil untuk mengikuti workshop lomba inobel yang dibagi ke dalam lima region. Saya sendiri kebetulan mendapat kesempatan untuk mengikuti workshop di geion Batam.

Dalam kegiatan workshop, kami diberikan berbagai materi dari narasumber yang ahli di bidangnya. Selama empat hari tersebut, kami mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat. Pada akhir kegiatan, kami diberikan waktu tiga hari untuk merevisi karya tulis yang telah kami ikutkan dalam lomba inobel untuk dikumpulkan kembali dalam waktu yang telah ditentukan.
Setelah semua peserta mengumpulkan revisi karya tulisnya, panitia beserta dewan juri kemudian melakukan seleksi kembali untuk menentukan 34 peserta terbaik pada masing-masing bidang untuk dipanggil mengikuti final lomba inovasi pembelajaran di Bali.

Wednesday 12 July 2017

GELIAT SASTRA DI BUMI SRIWIJAYA



Dimuat di Harian Palembang Ekspres, 10 Juli 2017

Membumikan sastra di Tanah Sriwijaya adalah sebuah tantangan. Konon katanya, masyarakat kita sejak dahulu memang tercipta sebagai manusia pedagang. Jiwa berniaga yang telah mendarah daging itu, seolah menjadi pemakluman bilamana hasrat bersastra di kalangan masyarakat agak kurang.
Menjadikan masyarakat menyukai sastra adalah upaya perjuangan ekstra.  Untuk itu, berbagai acara diadakan guna memanjakan para pengukir kata mulai dari workshop penulisan hingga kompetisi mencipta. Lalu berlomba-lombalah para penyuka sastra mengikuti kegiatan adu mumpuni itu—dari satu lomba ke lomba berikutnya—dari satu daerah ke daerah lainnya. Ada satu hal yang sama. Mirisnya, jumlah pesertanya tak cukup membuat hati bangga. Bilangannya hitungan jari kuku dan kaki. Hal lainnya, ternyata pesertanya memiliki kesamaan rupa. Maksud saya, orang itu-itu saja. Kalaupun bertambah hanya beberapa saja.

Monday 29 May 2017

PROGRAM TERBIT BERSAMA ANTOLOGI CERPEN GURU SUMSEL 2017

Ketentuan Umum:
  • Berstatus sebagai guru Sumsel
  • Mengirimkan minimal satu karya atau maksimal 2 karya cerpen
  • Karya yang dikirimkan berupa cerpen dengan tema bebas
  • Karya harus asli buatan sendiri
  • Seluruh karya yang masuk akan dilakukan proses kurasi terlebih dahulu.
  • Cerpen akan dibukukan JIKA minimal terdapat 10 karya yang layak muat.
  • Guru yang karyanya terpilih untuk diterbitkan dalam Buku Antologi Cerpen Terbit Bersama (ber-ISBN) wajib membeli buku karya tersebut minimal 2 ekpsemplar.

Tuesday 14 March 2017

OLEH-OLEH WORKSHOP PENULISAN JURNAL BAGI GURU DIKDAS BERPRESTASI (BAG 2)

Pada hari kedua Workshop Penulisan Jurnal bagi Guru Dikdas Berprestasi disampaikan materi mengenai Teknik Penulisan Artikel untuk jurnal. Materi ini masih disampaikan oleh ibu Prof. Dr. Siti Masitoh, M. Pd. Dalam penyampaiannya, ibu Masitoh menjelaskan secara umum kriteria atau syarat penulisan artikel untuk dimuat di jurnal. Pada dasarnya, untuk dapat dimuat di jurnal manapun maka artikel yang dibuat haruslah mengikuti gaya selingkung yang telah ditetapkan oleh pengelola jurnal. Gaya selingkung setiap jurnal mungkin akan berbeda-beda. Namun secara umum, gaya penulisan artikel untuk jurnal yakni sebagai berikut.
1. Merupakan hasil penelitian atau kajian pustaka
2. Ditulis dengan gaya selingkung yang telah ditetapkan
3. Diketik dengan Times New Roman ukuran 11
4. Berjumlah 8 sampai 15 halaman, 1,5 spasi
5. Diketik di kertas A4 margin rata kiri, kanan, atas, bawah 3 cm

Monday 13 March 2017

OLEH-OLEH WORKSHOP PENULISAN JURNAL GURU DIKDAS BERPRESTASI


Menaiki maskapai penerbangan Lion Air, saya dan teman saya Sunardi (Sungai Lilin) bertolak dari Palembang menuju Medan setelah sebelumnya transit di Batam. Pukul 11.00 WIB, kami tiba di Bandara Kualanamu. Selanjutnya kami bergegas menuju lokasi Hotel Polonia Medan. Lokasi hotel yang dimaksud rupanya cukup jauh dari bandara. Saya baru tahu kalau Bandara Kualanamu letaknya di kabupaten lain sehingga untuk menuju hotel Polonia Medan membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih. 
Selama perjalanan, saya dan teman saya cukup menikmati pemandangan sekitar. Cukup banyak objek menarik yang dapat menyegarkan mata. Apalgi keramahan dan kesupelan si abang sopir juga membuat perjalanan yang cukup jauh tersebut menjadi terasa dekat.
Pukul 12.30 WIB, kami pun tiba di Hotel Polonia. Segera saja kami melakukan registrasi kedatangan di meja panitia. Setelah itu, kami memilih untuk makan terlebih dahulu karena perut kami sudah terasa begitu lapar. Sehabis menyantap makan siang, kami bergegas menuju kamar hotel untuk beristirahat sejenak sebelum nanti mengikuti pembukaan pukul 16.00 WIB.

Monday 6 March 2017

MENGASUH KEDUA ADIK

Mengasuh Kedua Adik
Oleh
Alamsari

Fajar belum menyingsing. Ibu sudah tak nampak di rumah. Sejak pukul tiga dini hari tadi ibu sudah pergi ke pasar. Di sana ibu berjualan sayur-sayuran. Setelah ayah tiada, ibu menjadi tulang punggung keluarga. Biasanya ibu akan berjualan hingga menjelang zuhur.
Sementara ibu berjualan di pasar, Hengki dan nenek menjaga rumah. Hengki dan nenek biasanya berbagi tugas. Nenek membereskan rumah dan memasak sedangkan Hengki bertugas mengasuk kedua adiknya; Deka dan Padli. Deka adiknya yang bungsu baru berumur tiga tahun sedangkan Padli berumur lima tahun.
Hengki mengajak Deka dan Padli bermain di halaman rumah. Deka digendong di sebelah kanan dan Padli digendong di belakang. Walaupun Hengki baru berumur delapan tahun, tetapi Hengki cukup kuat menggendong kedua adiknya yang gendut-gendut itu.
“Nah...Ayo turun! Kita main di sini saja ya!” Ujar Hengki. Hengki menurunkan kedua adiknya. Hengki membiarkan kedua adiknya bermain sebebas-bebasnya. Deka dan Padli bermain tanah. Mereka sangat gembira. Hengki sendiri sibuk mengumpulkan sampah yang ada di sekitarnya. Sampah-sampah itu dikumpulkan hingga membentuk seperti gundukan. Hengki mengeluarkan korek api dan membakar sampah-sampah yang telah dikumpulkannya itu.

PENAMPAKAN TULISAN SAYA DI LAMPUNG POST EDISI MARET 2017

Alahamdulillah, tulisan cerita anak (cernak) yang saya kirimkan dimuat di koran Lampung Post edisi Minggu, 5 Maret 2017. Sungguh membahagiakan bagiku. Ini adalah cernak kedua yang dimuat di koran itu. Semakin tambah semangat nulis lagi deh! 
untuk membaca cerita lengkap boleh langsung ke SINI

Thursday 2 March 2017

SEKOLAH NEGERI KALAH UNGGUL

SEKOLAH NEGERI KALAH UNGGUL


Alamsari, M.Pd.
(Guru SMPN 4 Rantau Panjang, Ogan Ilir,
Pengurus MGMP SMP Bahasa Indonesia, Ogan Ilir)

Sekolah negeri memiliki banyak peluang untuk menjadi berkualitas. Seharusnya sekolah negeri justru mampu menjadi lebih maju dibanding sekolah swasta. Akan tetapi sekolah negeri seolah tak berdaya. Tak heran, di beberapa tempat sekolah negeri mulai ditinggalkan peminatnya

Pilih negeri atau swasta? Siswa di hampir kebanyakan sekolah di Jawa akan pilih bersekolah di swasta. Siswa unggul berbondong-bondong masuk sekolah swasta. Sekolah negeri hanya menjadi pilihan kedua. Lalu bagaimana dengan sekolah negeri di Sumsel? Sama saja. Walaupun mungkin tidak seekstrem seperti di Jawa.
Di Palembang kondisinya masih cukup baik. Sekolah negeri masih cukup perkasa. Mereka mampu mempertahankan kualitas institusinya. SMA 17 dan SMA Sumsel misalnya. Sekolah itu terkenal dengan kualitas pendidikannya yang nomor wahid. Kualitasnya sudah tak diragukan lagi. Banyak generasi unggul yang telah berhasil dicetaknya. Namun sayang, mahalnya biaya bersekolah disana seolah menciptakan pemakluman "wajar jika". Wajar jika sekolah itu bagus toh biayanya juga jutaan rupiah.

TULISAN SAYA DI MEDIA MASSA MARET 2017

Alhamdullillah, untuk kesekian kalinya tulisan opini saya dimuat di media massa Harian Tribun Sumsel, edisi Rabu, 1 Maret 2017. Sungguh menyenangkan. Selamat membaca. Selamat berkarya.



Sunday 19 February 2017

MEREKA YANG BAHAGIA DI HARI TUA


Orang yang paling beruntung adalah mereka yang bahagia di usia senja

Pernahkah kita membayangkan bagaimana hidup kita di masa tua? Tua merupakan takdir yang tak dapat dihindari. Sesaat yang lalu sepertinya baru saja kita dilahirkan—kini senja pun telah datang membayang. Itulah waktu. Di setiap alirnya, hidup kita ditentukan. Di setiap putaran detiknya, nasib kita digoreskan. Hidup memang telah digariskan bersama waktu. Kita tak dapat menentukan kehidupan. Akan tetapi, kita bisa menentukan pilihan. Pilihan untuk hidup bahagia atau hidup menderita. Pilihan untuk hidup sejahtera atau hidup sengsara.
(Sumber: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSiTVeVWYvgdrwnWXVctiEf6NgeVEY6UuLmdd_jlO2DOiJ_uxtmDw)

Saturday 4 February 2017

LOMBA KEMENTERIAN PENDIDIKAN 2017

Seperti biasa, setiap awal tahun seperti ini--lomba-lomba di bawah kementerian mulai bermunculan. Bagi guru tentunya kegiatan lomba tersebut memang sangat ditunggu-tunggu. Selain memang merupakan prestise yang luar biasa, hadiah yang disediakan bagi para pemenang lomba juga cukup besar. 
Beberapa perlombaan di bawah Kementerian Pendidikan tahun 2017 memang sudah diposting juknisnya. Perlombaan tersebut diantaranya, INOBEL SMA/SMK, KARBANG SMA/SMK, LKG SMK, OGN SMA/SMA, DAN GURPRES SMA/SMAK. Untuk mengetahui Juknis semua perlombaan tersebut, rekan-rekan dapat langsung mengunjungi website yang disediakan oleh panitia: 

Bagi rekan-rekan jenjang SD/SMP, perlombaan serupa masih belum

LOMBA MENULIS CERPEN CARAM SEGUGUK 2017

BAGI SISWA-SISWI SMP/SMA DI WILAYAH KABUPATEN OGAN ILIR, SILAKAN DIIKUTI LOMBA MENULIS CERPEN BERIKUT.


GURU PARAH

Pernah melihat guru parah? Saya sudah. Bahkan banyak. Di hampir setiap sekolah mudah ditemui guru parah. Apa itu guru parah? Guru parah adalah guru yang tidak layak disebut guru. Guru yang tidak tahu bagaimana mengajar. Guru yang tidak tahu bagaimana mendidik. Guru yang tidak memiliki kompetensi profesional. Intinya guru parah adalah guru yang tidak mengerti apa yang telah mereka lakukan.
Aneh bukan? Memang aneh. Padahal dulu sewaktu kuliah mereka mendapatkan semua pengetahuan sebagai seorang guru. Namun setelah bekerja sebagai guru kok mereka ibarat drum air yang bocor. Melompong tak ada isi.
Saya pernah melihat seorang guru agama tidak tahu bagaimana cara khotbah jumat. Ketika disuruh membaca doa dia tidak bisa berdoa. Saya juga pernah melihat guru bahasa indonesia yang sangat parah. Ketika disuruh mengajar dia mengaku tidak bisa mengajar. Dia tidak mengerti materi bidang yang ia ajarkan. Saya pernah melihat guru bahasa inggris yang justru tidak lancar ngomong bahasa inggris. Saya pernah melihat guru matematika ketika disuruh menjumlah hitungan sederhana kok hasilnya salah. Saya pernah melihat guru sejarah yang kurang update informasi perkembangan sejarah. Padahal sejarah selalu berubah seiring dengan terungkapnya berbagai fakta atas penemuan baru. 
Guru-guru yang saya contohkan di atas adalah guru parah yang sangat parah. Guru seperti itu sangat berbahaya. Jika dibiarkan lama-lama maka ia bisa menyebabkan kerusakan parah pada siswa. Sama halnya seperti seorang dokter yang parah. Dokter yang tidak tahu mendiagnosa penyakit. Maka jika dibiarkan bisa menyebabkan pasien meninggal dunia.

PUISI SAYA DI KORAN SUMEKS

Penampakan Puisi saya yang dimuat di Koran Sumeks, 4 Februari 2017


GENERASI YANG HILANG

Jangan kau tanya mana Bung Karno atau kau mau temui Hatta?
Mereka bersemayam dalam derajat keabadian Tuhan
Mungkin kau mau cari siapa ganti?
Kau tataplah ke depan lalu tengok ke belakang
Generasi yang hilang

(Muaraenim, 2013)

Friday 20 January 2017

MUTU GURU ADALAH TANGGUNG JAWAB KITA SEMUA


Ketika hendak pergi mengajar, kebetulan saya melihat spanduk di LPMP. Rupanya hari ini ulang tahun BPG ( Balai Pelatihan Guru) LPMP. Rasanya baru kemarin BPG ini berulang tahun. Saya ingat sekali, tahun lalu ketika BPG berulang tahun, LPMP memeriahkannya dengan berbagai acara yang semarak. Saya ingat betul, acaranya kalau tidak salah berbagai macam cabang olahraga seperti senam, tarik tambang, dll. Sekarang BPG kembali berulang tahun. Kira-kira acaranya apa ya? Saya begitu tertarik menyoroti kegiatan LPMP ini dalam memeriahkan ulang tahun BPG. Sebagai lembaga penjaminan mutu pendidikan seharusnya kegiatan yang diselenggarakan harus ada kaitannya dengan peningkatan mutu. Namun kenyataannya? Hampir tak ada kegiatan LPMP yang berkaitan dengan mutu guru, misal mengadakan lomba karya tulis, workshop, dll. Terakhir kali LPMP menyelenggarakan lomba guru kalau tidak salah sekitar tahun 2010. 

YANG TUMBUH BESAR LALU HANCUR


Selepas menamatkan S-1 tahun 2008, saya memutuskan pulang ke kampung halaman saya di Ngulak Sanga Desa Muba. Kebetulan saya mendapat kabar kalau di kampung kelahiran saya itu sedang dibangun sebuah SMK Negeri yang membutuhkan tenaga pengajar. Maka saya pun mencoba mengadu peruntungan dengan memasukkan lamaran sebagai guru honorer di sana. Dengan pakaian rapi dan berbekal selembar ijazah saya menemui kepala sekolah. Saya berikan surat lamaran kerja itu kepadanya dengan perbincangan sedikit saja. "Wah, putra daerah ya. IPK juga besar. Dari universitas negeri juga. Tapi sayang dek, adek terlambat memasukkan lamarannya. Kami sudah penuh gurunya. Padahal jurusan adek sesuai dengan ijazahnya. Di sini yang masuk banyak dari fakultas ekonomi, ada yang pertanian, pokoknya tidak sesuai jurusanlah. Maaf ya dek. Adek pulang saja. Adek tidak usah khawatir. Saya yakin, di tempat lain pasti akan banyak yang membutuhkan adek.". Saya hanya diam. Lalu permisi pulang. Dan hari itu juga saya memutuskan pulang kembali ke Palembang. 

Keesokan harinya, saya tiba-tiba mendapatkan telepon dari kakak tingkat saya. Beliau menawari saya untuk bekerja di sebuah sekolah yang ada di Ogan Komering Ilir. Tanpa pikir panjang, saya pun menerima tawaran tersebut. Dua hari berselang, saya pergi menuju lokasi yang dimaksud. Tempat yang selama ini masih asing bagi saya. Maka berangkatlah saya ke sana seorang diri. Tanpa kesulitan yang berarti, akhirnya saya tiba di sekolah yang dituju. Saya menghadap sang kepala sekolah. Karena sekolah itu baru saja berdiri dan memang mereka sedang membutuhkan guru Bahasa Indonesia, maka saya pun langsung diterima dan diberikan jadwal mengajar. Di sinilah kisah itu bermula.
Sekolah tempat saya mengajar adalah sekolah baru. Muridnya sekitar 45 orang. Sistem belajarnya fullday. Sekolah itu berbayar cukup mahal. Saya sendiri waktu itu bergaji sekitar

Thursday 5 January 2017

RESOLUSI GURU


Sudahkah Anda punya resolusi? Di tahun yang baru ini ada baiknya kita merancang resolusi. Apa itu resolusi? Resolusi adalah semacam targetan atau impian yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dapat berjangka tiga, enam, sembilan, atau satu tahun. Mengapa resolusi penting? Sebagai seorang guru yang baik, resolusi adalah kumpulan harapan yang mencerminkan aktivitas kita satu tahun mendatang. Dari resolusi itu dapat diketahui seberapa berkualitas guru tersebut. Guru yang baik pasti akan mendaftar begitu banyak targetan dalam daftar listnya. Targetan yang ingin dicapai berkaitan dengan aktivitas pembelajaran, peningkatan kompetensi profesionalisme, maupun aktivitas pengembangan diri lainnya.