Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Monday 25 January 2016

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN 2016

Badan Standar Nasional Pendidikan Kementerian Pendidikan telah mengeluarkan Kisi-Kisi Ujian Nasional baik tingkat SMP, SMA, dan SMK. Kisi-Kisi tersebut merupakan gambaran tentang materi ataupun pokok pembahasan yang akan dikeluarkan dalam ujian nasional tahun 2016 mendatang. Ada banyak perubahan dalam kisi-kisi UN tahun 2016 ini dibandingkan dengan kisi-kisi UN beberapa tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut utamanya disesuaikan dengan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013. Jadi tahun 2016 ini, kisi-kisi UN (tanpa membedakan KTSP atau K 2013) berlaku untuk semua sekolah tanpa terkecuali. Untuk itu perlu kiranya agar guru mempersiapkan sedini mungkin peserta didiknya untuk menguasai aspek-aspek yang diinginkan dalam kisi-kisi UN ini. 

NAMA SAYA ALAMSARI

Perkenalkan nama saya Alamsari. Orang-orang biasa memanggil saya Alam. Saya dilahirkan di Ngulak; Musi Banyuasin, 17 November 1984 dari pasangan Abdul Hamid dan Animah. Saya anak keempat dari delapan saudara. Ini tentang kisah saya. Kisah perjalanan hidup saya yang penuh liku. Saya dibesarkan dalam kondisi serba kekurangan. Saya ingat betul, dulu untuk makan saja kami susah. Makan hanya sekali sehari dengan berlauk garam saja. Itupun beras dan garam hasil berhutang di warung. Sesekali kami juga makan kerupuk. Sewaktu saya sekolah dasar, saya selalu meluangkan waktu terutama sepulang sekolah atau di hari libur untuk mencari barang rongsokan (barang bekas). Walaupun saya malu saat berjumpa dengan kawan atau guru tiada mengapa. Yang penting saya bisa mendapat banyak barang rongsokan untuk saya jual ke pengepul. Hasilnya akan saya gunakan untuk membantu orang tua atau paling tidak untuk jajan dan sekolah. Di sekolah saya sudah terbiasa keluar masuk kantor guru. Tentu saja karena saya belum membayar spp sekolah. Tiga, empat, bahkan pernah sampai enam bulan. Kalau begitu biasanya orang tua saya akan dipanggil ke sekolah. Menghadap guru, orang tua saya akan meminta tempo agar diberikan kelonggaran membayar spp. Sepulang dari sekolah, orang tua saya akan mencari hutang ke sana sini guna membayar spp saya. Sewaktu sekolah saya dianggap guru sebagai siswa yang bodoh. Semua mata pelajaran kecuali agama dan ips, saya selalu mendapat nilai rendah. Bahkan untuk mata pelajaran eksak, saya selalu mendapat nilai merah. Cacian dan hinaan dari guru-guru sudah biasa bagi saya. Waktu itu saya hanya bisa diam. Saya menerima saja semua itu. Saya akui

Monday 18 January 2016

Aku Cinta Indonesia: Antikorupsi Harga Mati

Aku Cinta Indonesia: Antikorupsi Harga Mati

 (Alamsari, M. Pd.)
(Guru SMPN 4 Rantau Panjang, Ogan Ilir)

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia menyimpan berbagai potensi kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Dari Sabang sampai Marauke—berjajar pulau-pulau baik kecil maupun besar. Di setiap pulau tersimpan berbagai isi bumi yang berlimpah. Minyak, emas, tembaga, batu bara—semua tersedia dalam jumlah yang banyak.
Kita patut berbangga, Indonesia tercipta sebagai surga yang dianugrahi tanah yang subur. Berbagai hasil kebun tersedia dengan beraneka ragamnya. Hutan-hutan rimbun nan luas di dalamnya mengandung berbagai aneka flora dan fauna. Beberapa diantaranya bahkan menjadi primadona di berbagai belahan dunia.
Kita patut bersyukur, Indonesia sebagai negeri yang majemuk. Ribuan suku dan budaya mewarnai kehidupan masyarakatnya. Setiap suku memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing. Berbeda warna dan rupa serta bahasa namun tetap satu jua dalam ikatan Bhineka Tunggal Ika.
Kita patut bangga atas semua anugrah Tuhan yang diberikan kepada kita. Indonesia—negeri tercinta tercipta begitu sempurna. Negara mana saja yang memandangnya, pasti akan terbesit rasa iri dalam hatinya. Coba tanyalah pada orang di luar sana, apa pendapatnya tentang Indonesia? Tentu saja mereka kukuh menjawab Indonesia negeri yang subur dan harusnya rakyatnya hidup makmur.
Ya! Makmur! Begitulah memang seharusnya. Dengan potensi yang dimiliki, rakyat Indonesia harusnya hidup sejahtera. Namun nyatanya? Jauh panggang dari api. Sebagian besar masyarakat Indonesia justru hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak masyarakat Indonesia yang hidup susah. Lihat saja di sekeliling kita, begitu mudah kita temui para pengemis dan pengais sampah. Jutaan anak putus sekolah karena tak punya biaya. Bayi yang baru lahir harus menderita busung lapar karena tiada asupan gizi dalam tubuhnya. Di sisi lain, banyak pula kita temui orang-orang yang hidup bergelimang harta. Mobil seharga milyaran rupiah. Rumah luas bak istana. Makannya selang seling lauk pauknya suka-suka. Uangnya tiada terhitung lagi banyaknya.

LOMBA GURU SEAMEO 2016

Teruntuk guru-guru bidang sains yang mengajar mata pelajaran Fisika, Kimia, atau BIologi di semua jenjang pendidikan--SEAMEO Qitep In Science kembali mengadakan kompetisi pemilihan guru terbaik (best teacher) se Asia Tenggara. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk memberikan apresiasi kepada para guru yang mengajar di bidang Sains. Berikut informasi selengkapnya.


KI HAJAR DEWANTARA AWARD

LOMBA NATIONAL YOUNG INVENTORS AWARD LIPI 2016

Buat siswa SMA/SMK, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali mengadakan kegiatan lomba NYIA tahun 2016. Lomba ini adalah lomba inovasi. Berikut persyaratannya.

Kriteria Peserta NYIA

Adapun Kriteria Peserta NYIA adalah sebagai berikut
  1. Usia 8-18 tahun dan/atau setingkat SD, SMP, dan SMA.
  2. Perorangan atau kelompok maksimal 2 (dua) orang.
  3. Uraian desain alat peraga dikirimkan secara elektronik melalui situs NYIA di www.kompetisi.lipi.go.id.
  4. Uraian desain alat peraga harus mengikuti template berisi latar belakang pemikiran pembuatan desain dilengkapi foto dengan konsep tertulis dan informasi spesifikasi teknis tentang bahan yang dipakai, ukuran, cara pemakaian, dan fungsi alat
  5. Uraian desain alat peraga diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 11 Juli 2016
  6. Karya belum pernah diikutsertakan dalam lomba yang sejenis tingkat nasional lainnya. Panitia akan melakukan diskualifikasi jika terbukti karya telah dilombakan pada kompetisi sejenis tingkat nasional lainnya.
  7. Finalis akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti pameran pada tanggal 22 – 26 Agustus 2016.
  8. Bagi finalis kelompok, panitia menanggung akomodasi dan transportasi Peneliti Utama (berada di urutan pertama).
  9. Pengumuman finalis dapat dilihat melalui situs LIPI di bagian pengumuman pada tanggal 12 Agustus 2016
  10. Panitia berhak menyebarluaskan/mensosialisasikan alat peraga yang diperlombakan melalui berbagai media.
  11. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
  12. Panitia akan membatalkan status keikutsertaan peserta jika terbukti melanggar kriteria di atas.

LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA LIPI TAHUN 2016

Bagi siswa SMP dan SMA, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali mengadakan kompetisi penulisan karya tulis ilmiah tahun 2016.

Kriteria Peserta LKIR

  1. Siswa SMP dan SMA atau sederajat, dengan ketentuan maksimum peserta adalah siswa kelas XII pada tanggal 22 Agustus 2015.
  2. Perorangan atau kelompok maksimal 2 (dua) orang.
  3. Belum pernah menjadi pemenang LKIR dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
  4. Melampirkan surat keterangan/rekomendasi dari sekolah/instansi terkait dan daftar riwayat hidup. Diketahui oleh orangtua atau wali dengan tanda tangan.
  5. Karya Ilmiah yang sedang atau pernah diikutsertakan dalam kompetisi ilmiah lainnya, tidak dapat diikutsertakan dalam LKIR 

Pendaftaran

Proses registrasi peserta dilakukan secara online pada website kompetisi.lipi.go.id dari tanggal 2 Januari 2016 s.d tanggal 21 Maret 2016. Panduan Pendaftaran LKIR akan dipaparkan pada website kompetisi.lipi.go.id. Peserta disarankan untuk menggunakan email pribadi dan kontak pribadi (bukan kontak kantor/sekolah) untuk memudahkan komunikasi dengan panitia.

Sunday 17 January 2016

ADA SESUATU YANG SALAH, MARI KITA REFLEKSI BERSAMA: KEGIATAN ON SERVICE PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 KABUPATEN OGAN ILIR

Beberapa minggu ini saya beserta teman-teman dari Tim Pengembangan Kurikulum Kabupaten Ogan Ilir yang diemban sebagai Pendamping Kurikulum 2013 melaksanakan kegiatan ON service kepada guru-guru di sekolah yang ditunjuk. Kegiatan ON Service tersebut dilakukan dalam rangka sebagai bagian dari lanjutan kegiatan IN service yang telah dilaksanakan sebelumnya. 
Dalam kegiatan ON Service ini, kami mengunjungi guru-guru langsung ke sekolah mereka masing-masing. Maksud dari kunjungan tersebut adalah untuk melihat bagaimana penerapan dari hasil imbingan Kurikulum 2013 yang disampaikan pada kegiatan IN Service.

Kegiatan Bimbingan

Monday 11 January 2016

TOLONG PAK MENTERI, KEMBALIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KAMI!


Selayang Pandang
Kurikulum 2013 pada hakikatnya adalah penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sehingga wajar sebagian ahli pendidikan menyebut Kurikulum 2013 dengan istilah KTSP yang disempurnakan. Saya pun lebih bersepakat jika Kurikulum 2013 lebih baik dipanggil dengan istilah KTSP yang disempurnakan saja. Sebab penamaan Kurikulum 2013 telah membuat paradigma baru di kalangan guru-guru. Pada realitanya di lapangan, guru-guru di berbagai sekolah dan daerah termasuk di Ogan Ilir telah menganggap Kurikulum 2013 sebagai sesuatu yang baru. Artinya, sebagai sesuatu yang baru, guru-guru telah menganggap bahwa apa yang termaktub dalam Kurikulum 2013 semuanya adalah baru. Paradigma tersebut pada akhirnya telah menyebabkan guru-guru terutama yang berusia lanjut dan guru-guru di pelosok kesulitan memahami Kurikulum 2013 karena mereka menganggap sebagi Kurikulum baru akan sulit untuk dipahami. Padahal menurut saya sebenarnya apa yang termaktub dalam Kurikulum 2013 sebenarnya adalah 85% wajah lama dan hanya 15% saja yang baru.

Thursday 7 January 2016

SEMANGAT BARU DI SEMESTER BARU

Mengawali awal semester genap tahun 2015/2016 ini, guru beserta siswa mengadakan kerja bakti membersihkan halaman sekolah SMPN 4 Rantau Panjang, Ogan Ilir. Setelah libur cukup lama sekitar sepuluh hari, halaman SMPN 4 Rantau Panjang nampak ditumbuhi ilalang dan rumput lebat dan tinggi. Letak SMPN 4 Rantau Panjang yang berada di tengah kebun milik masyarakat setempat menjadikan sekolah ini memang sangat mudah ditumbuhi berbagai tanaman termasuk rumput liar. 


"SEKOLAH YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA"

"Sekolah mana yang mengaku unggulan? Ayo! Tunjuk jari!" Ujar seorang narasumber dalam suatu pelatihan. Tak ada seorang pun yang menunjuk. Padahal saya tahu, waktu itu banyak guru-guru yang berasal dari sekolah unggulan. Ya! Problematika sekolah kita sangat nyata. Hampir semua mengaku berkualitas dan melabelkan diri sebagai sekolah unggulan. Konsep unggulan yang diidap oleh setiap sekolah mungkin berbeda-beda. Tak heran, setelah ditolok ukur, kualitas sekolah unggulan belum mampu mencapai titik temu.
Sebenarnya apa yang dimaksud sekolah unggulan? Saya sendiri sebenarnya lebih setuju jika sekolah label unggulan dihilangkan saja. Mengapa? Karena adanya konsep sekolah unggulan tentu akan memunculkan ruang bagi sekolah-sekolah lainnya yang nonunggulan untuk tidak menyelenggarakan pendidikan secara layak dan berkualitas dengan dalih "sekolah kami kan bukan unggulan jadi tidak masalah kalau tidak berkualitas".

"MENGAJAR DALAM TIM: MENUJU PEMBELAJARAN BERKUALITAS"


Team Teaching (mengajar dalam tim) merupakan solusi yang saya kira ampuh untuk mengatasi problem dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Walaupun banyak manfaatnya, namun Tim Teaching ini masih jarang diterapkan oleh sekolah kita pada umumnya.
Mengajar sebenarnya bukanlah kegiatan yang mudah dilakukan. Butuh proses panjang mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi untuk mendapatkan KBM yang berkualitas. Beberapa persoalan dalam KBM seperti manajemen kelas, kontrol siswa, efektifitas pembelajaran, dll dapat diatasi dengan team teaching.
Dalam team teaching terdapat pembagian tugas yang proporsional sesuai kesepakatan dan kompetensi guru. Satu guru mengajar di depan kelas, guru yang lain dapat mengontrol siswa atau keduanya dapat sama-sama melakukan pendampingan atau monitoring pada siswa sehingga benar-benar memastikan siswa menguasai kompetensi yang diinginkan.
Satu guru idealnya menangani tidak lebih dari 20 siswa. Kenyataannya, hampir di semua sekolah kecuali sekolah Islam Terpadu dan sekolah standar internasional, memiliki lebih banyak siswa bahkan ada yang terdiri dari 40 siswa. Sekarang bayangkan! Jika siswa sudah sebanyak itu, sanggupkah guru melaksanakan KBM secara berkualitas? Bisa namun sulit. Hanya guru-guru tertentu saja yang sanggup dan sayangnya guru yang seperti itu tidak banyak. Maka team teaching diperlukan.