Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Sunday, 17 January 2016

ADA SESUATU YANG SALAH, MARI KITA REFLEKSI BERSAMA: KEGIATAN ON SERVICE PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 KABUPATEN OGAN ILIR

Beberapa minggu ini saya beserta teman-teman dari Tim Pengembangan Kurikulum Kabupaten Ogan Ilir yang diemban sebagai Pendamping Kurikulum 2013 melaksanakan kegiatan ON service kepada guru-guru di sekolah yang ditunjuk. Kegiatan ON Service tersebut dilakukan dalam rangka sebagai bagian dari lanjutan kegiatan IN service yang telah dilaksanakan sebelumnya. 
Dalam kegiatan ON Service ini, kami mengunjungi guru-guru langsung ke sekolah mereka masing-masing. Maksud dari kunjungan tersebut adalah untuk melihat bagaimana penerapan dari hasil imbingan Kurikulum 2013 yang disampaikan pada kegiatan IN Service.

Kegiatan Bimbingan
Dalam pelaksanaan kegiatan ON Service ini, saya terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disipakan oleh guru yang bersangkutan. Setelah memastikan dan memberikan pemahaman kepada guru terkait dengan RPP yang telah dibuat, saya kemudian melakukan kegiatan monitoring atau pengamatan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berdasarkan RPP yang dibuat. Kegiatan observasi pengajaran tersebut bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan guru menerapkan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran di kelas. Setelah pembelajaran berakhir, saya beserta guru yang bersangkutan melakukan refleksi untuk mencari permasalahan atau kelemahan serta solusi dalam pengajaran yang telah dilakukan.Kegiatan ON Service ini akan berlangsung hingga awal bulan Maret 2016 nanti.


Kegiatan Refleksi Pembimbingan
Dari beberapa kali melakukan kegiatan ON Service setidaknya saya menemukan beberapa permasalahan yang ditemui oleh hampir semua guru terutama Guru Bahasa Indonesia. Pertama: Guru masih bingung bagaimana menerapkan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Hal itu disebabkan karena pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks sehingga membuat guru bingung bagaimana merancang pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan Saintifik itu. Kedua: Guru masih belum menguasai atau memahami betul tentang konsep teks yang diajarkan. Hal itu disebabkan teks yang ada dalam Kurikulum 2013 pada hakikatnya merupakan teks yang baru bagi guru sehingga guru masih harus banyak belajar mengenai jenis-jenis teks itu. Ketiga: Guru masih terjebak dalam metode konvensional (ceramah). Kebanyakan guru masih lebih mendominasi (teacher centered) dan bukan berfokus pada siswa (Student Centered). Guru cenderung masih lebih banyak berceloteh di depan kelas sedangkan aktivitas siswa mash kurang. Hal itu menjadikan siswa tidak dapat aktif dalam pembelajaran.

 
Berkaitan dengan hal itu, perlu dicarikan solusi bersama untuk mengatasinya. Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 memang sangat bergantung pada guru itu sendiri. Selama ini pengalaman saya ketika menjadi Instruktur Nasional ataupun Guru Pendamping, sangat sulit mengubah paradigma pembelajaran guru. Guru masih mengajar dengan pola lama dan metode lama. Pembekalan yang diberikan selama pelatihan seolah-olah tidak berbekas.
Sebenarnya jika Kurikulum 2013 ini diterapkan dengan baik, tentu akan mampu memberikan hasil yang luar biasa. Apalagi dengan pendekatan saintifiknya, saya kira cukup mampu mengantarkan siswa menjadi generasi unggul berbasis riset di masa mendatang.



No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!