Kelola Emosi merupakan bagian dari seri 7 Jurus BK Hebat yang disusun oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. Modul ini dirancang untuk membantu guru BK dan guru non-BK dalam menerapkan bimbingan langsung di kelas, agar murid mampu mengenali dan mengelola emosi serta stres akademik secara sehat. Fokus utamanya adalah membangun kesejahteraan emosional murid melalui pembelajaran sosial emosional (SEL) yang terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Modul ini menjelaskan konsep dasar Social Emotional Learning (SEL) yang terdiri dari lima kompetensi utama: kesadaran diri (self-awareness), pengelolaan diri (self-management), kesadaran sosial (social awareness), keterampilan berelasi (relationship skills), dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision-making). Guru diajak memahami bahwa emosi berperan besar dalam suasana belajar; hubungan yang hangat dan lingkungan kelas yang positif menjadi kunci bagi pembelajaran yang bermakna. SEL tidak hanya mengajarkan murid untuk “pandai berpikir”, tetapi juga “pandai merasakan” dan “pandai bersikap”.
Salah satu kerangka penting dalam modul ini adalah konsep EMC² (Empathy, Mindfulness, Compassion, dan Critical Inquiry). Melalui empati, guru dapat memahami perasaan murid; melalui mindfulness, guru belajar menyadari diri dan menenangkan pikiran; compassion membantu membangun kepedulian tanpa terbawa emosi; dan critical inquiry melatih kemampuan berpikir kritis dalam memahami persoalan sosial dan emosional. Dengan menerapkan keempat elemen ini, guru dapat menciptakan kelas yang lebih manusiawi, reflektif, dan penuh rasa saling pengertian.
Bagian yang menarik dari modul ini adalah panduan teknik konkret dalam pengelolaan emosi, seperti Peta Emosi, Brain in The Palm (Otak di Kepalan Tangan), Roda Pilihan (Wheel of Choice), dan rumus TANYA (Terima, Amati, Nikmati, Yakini, Aksi). Melalui berbagai teknik tersebut, murid belajar mengenali, menamai, dan menyalurkan emosinya dengan cara yang konstruktif. Pendekatan ini menumbuhkan kemampuan reflektif dan tanggung jawab personal — bukan menekan emosi, tetapi mengubahnya menjadi kekuatan positif untuk berpikir dan bertindak lebih bijak.
Akhirnya, buku Kelola Emosi menekankan pentingnya kolaborasi antara guru dan guru BK dalam menumbuhkan kompetensi sosial emosional di sekolah. Kolaborasi ini mencakup perencanaan program terintegrasi, pendampingan murid, kegiatan ekstrakurikuler bernuansa SEL, serta evaluasi perkembangan emosi murid secara berkelanjutan. Dengan memahami dan menerapkan isi modul ini, guru tidak hanya menjadi pengajar yang kompeten, tetapi juga fasilitator yang membantu murid tumbuh menjadi individu yang sadar diri, peduli, dan mampu mengelola emosi secara sehat dalam setiap aspek kehidupannya.
Bagi Anda yang ingin mengelola emosi siswa Anda agar pembelajaran di kelas menjadi lebih kondusif silakan download buku di link berikut: