SUSAHNYA JADI GURU
Siapa bilang menjadi guru
gampang? Menurutku guru adalah profesi yang paling sulit. Betapa tidak,
guru memiliki tugas yang rumit dan kompleks. Berhadapan dengan makhluk
hidup yang unik (siswa) membuat guru harus ekstra dalam segala hal, baik
waktu, tenaga, maupun pikiran. Susahnya menangani siswa karena mereka
sebagai makhluk bernyawa, bernafsu, dan berakal selalu menunjukkan
gelagat perubahan tak terduga. Setiap perubahan itu musti dianalisa
untuk mendeskripsikan gejala, faktor penyebab, dan solusi
penyelesaiannya. Untuk itu, guru sebenarnya wajib menguasai berbagai
disiplin ilmu, mulai dari ilmu yang disipliner hingga ilmu yang
indisipliner. Konsekuensinya, guru harus senantiasa belajar dan terus
menggali pengetahuan karena setiap waktu ilmu selalu berkembang.
Sesuatu yang merisaukan manakala kita membincangkan kebenaran akan ilmu
pengetahuan yang kita (guru) ajarkan. Pernahkah kita merenung
(bertafakur), bilamana seandainya ilmu pengetahuan yang selama ini kita
yakini kebenarannya ternyata tidak sepenuhnya atau bahkan mungkin
melenceng dari kesahihan. Bagaimana pula jika sampai pengetahuan yang
kita pedomani itu--kita wariskan kepada anak cucu (generasi/siswa) kita
(melalui pengajaran baik formal maupun
informal). Kesesatan-kesesatan yang mungkin saja menyelinap dalam setiap
tutur kata tentu akan terus berlanjut dari lisan ke
lisan--bertahun-tahun. Nasib mujur jika kesesatan itu segera
diketahui--musibah jika (seandainya) sampai kiamat pun kesesatan itu tak
kunjung dijumpai. Itulah ilmu pengetahuan yang selalu riskan
diperdebatkan. Teori-teori mungkin datang silih berganti--namun tak ada
satupun yang tahu akan kebenarannya. Hanya setitik akal yang mencoba
mencerna dan mengaitkan agar nampak berhubungan hingga pada akhirnya
mampu (terpaksa) disimpulkan. Guru memiliki tugas berat untuk memastikan
apa yang diajarkan dan diwariskan pada murid-muridnya sudah betul atau
sesuai dengan kebenaran yang ada. Guru harus memiliki prinsip dan
kemauan keras untuk menguji teori-teori itu agar mencapai pada kebenaran
ilmu pengetahuan yang hakiki. Guru sebaiknya tidak serta merta menerima
apa yang diberikan padanya. Guru harus selalu bertanya-tanya akan
kehakikian ilmu pengetahuannya. Kebenaran memang hanya milik Allah. Oleh
karena itu mari kita senantiasa berlindung kepada Allah dari kebodohan
yang mungkin menyergap diri.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!