Saya baru tahu bahwa secara psikolagis, manusia suka latah. Namun bukan
latah seperti yang diidap mpok atiek itu loh! Latah di sini maksudnya
melakukan sesuatu hanya karena ingin ikut-ikutan dikarenakan sesuatu
tersebut sedang trand. Batu akik misalnya. Ketika batu akik booming,
orang-orang berbondong-bondong ikut memburu batu akik. Kalau kita lihat,
di jari mereka sudah terlingkar cincin batu akik. Tak heran pula, jika
kadang kita temui orang yang di setiap jarinya ada cincin batu akiknya.
Pemprov Sumsel, konon sedang dilanda latah. Kabar yang kubaca di koran,
gubernur akan mewajibkan pegawainya memakai batu akik.
Sebenarnya latah dalam konteks tersebut tidaklah berbahaya asal dalam keaadaan wajar. Hal tersebut menjadi tidak wajar manakala orang-orang yang terkena latah tersebut berlebihan dalam tindakannya.
Sebenarnya latah dalam konteks tersebut tidaklah berbahaya asal dalam keaadaan wajar. Hal tersebut menjadi tidak wajar manakala orang-orang yang terkena latah tersebut berlebihan dalam tindakannya.
Latah rupanya juga melanda guru. Saya perhatikan hampir sebagian besar
guru kita mudah terkena latah. Contoh sederhana yakni latah kurikulum.
Ketika kurikulum baru diluncurkan, guru-guru langsung dengan lincah dan
semangat menerapkannya. Mereka ramai-ramai menggunakan kurikulum baru
hanya karena pemerintah mewajibkannya. Sedikit sekali di antara guru
yang sadar mengapa dan apa alasan mereka menerapkannya. Mereka tak
pernah berpikir kritis. Akibatnya, setiap
kebijakan akan langsung diterima mentah-mentah tanpa adanya proses
kajian kritis apakah kebijakan itu baik atau tidak dan atau sesuai atau
tidak.
Contoh yang lebih kecil adalah hubungan antara guru dengan kepala sekolah atau atasan. Dalam hal negatif, guru yang latah biasanya hanya akan menurut jika atasan memerintahkannya. Mereka akan bersikap pasif dan tak reaktif tanpa pernah berpikir apa dan untuk apa atasan memerintahkannya? Dalam konteks pendidikan, latah justru sebaiknya dihindari oleh guru. Alasannya, latah dapat menyebabkan dampak buruk bagi kualitas pendidikan kita. Guru seharusnya menjadi kontrol kebijakan pemerintah. Artinya, setiap kebijakan yang dikeluarkan mustinya harus dicerna dan dikritisi terlebih dahulu oleh guru. Indikator sikap kritis guru tersebut adalah munculnya suatu pandangan yang logis dan diwujudkan dalam sikap atau tindakan yang tegas. Tak peduli apakah pro atau kontra--asal telah melalui proses transaksional ide tiada masalah.
Latah pada guru juga menunjukkan bagaimana jati guru itu sendiri. Setelah mengamati beberapa waktu lamanya, saya cukup berani menyimpulkan guru yang tak pernah berbeda pendapat dengan kebijakan atasan atau pemerintah adalah guru yang tak berkarakter. Guru yang tak berkarakter mengindikasikan guru tersebut tidak kreatif dan inovatif. Guru yang tidak kreatif dan inovatif hampir mungkin tidak akan pernah maju dalam bidangnya.
Contoh yang lebih kecil adalah hubungan antara guru dengan kepala sekolah atau atasan. Dalam hal negatif, guru yang latah biasanya hanya akan menurut jika atasan memerintahkannya. Mereka akan bersikap pasif dan tak reaktif tanpa pernah berpikir apa dan untuk apa atasan memerintahkannya? Dalam konteks pendidikan, latah justru sebaiknya dihindari oleh guru. Alasannya, latah dapat menyebabkan dampak buruk bagi kualitas pendidikan kita. Guru seharusnya menjadi kontrol kebijakan pemerintah. Artinya, setiap kebijakan yang dikeluarkan mustinya harus dicerna dan dikritisi terlebih dahulu oleh guru. Indikator sikap kritis guru tersebut adalah munculnya suatu pandangan yang logis dan diwujudkan dalam sikap atau tindakan yang tegas. Tak peduli apakah pro atau kontra--asal telah melalui proses transaksional ide tiada masalah.
Latah pada guru juga menunjukkan bagaimana jati guru itu sendiri. Setelah mengamati beberapa waktu lamanya, saya cukup berani menyimpulkan guru yang tak pernah berbeda pendapat dengan kebijakan atasan atau pemerintah adalah guru yang tak berkarakter. Guru yang tak berkarakter mengindikasikan guru tersebut tidak kreatif dan inovatif. Guru yang tidak kreatif dan inovatif hampir mungkin tidak akan pernah maju dalam bidangnya.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!