Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Tuesday 31 March 2020

PEMBACAAN PUISI

PEMBACAAN PUISI
(Alamsari, M.Pd.)

Hujan deras semalam suntuk
Banjir bandang datang melanda
Ayo anak-anak jangan mengantuk
Kita buat video baca puisi saja

Halo anak-anak! Apa kabarnya? Setelah sebelumnya kita membuat dan menganalisis puisi, pada kesempatan ini kita akan mencoba membaca puisi.

Pernahkah kalian membaca puisi? 
Tentu saja pernah! Pembacaan puisi bahkan sudah pernah diajarkan sejak SD. 
Pembacaan puisi adalah aktivitas membacakan puisi. Dalam membacakan puisi, kalian dapat membaca puisi tersebut dengan melihat kertas. Berbeda halnya dengan deklamasi. Dalam deklamasi puisi, kalian harus membacakan puisi tanpa melihat kertas.

Pembacaan puisi berbeda dengan pembcaan pantun ataupun cerpen. Pembacaan puisi menuntut pembacanya memperhatikan ekspresi, intonasi, gaya, serta perlu adanya penghayatan puisi. 
Ekspresi harus disesuaikan dengan isi puisi. Ketika isi puisi menggambarkan kebahagiaan, hendaknya ekspresi kita juga menunjukkan hal itu. Sebaliknya ketika puisi menggambarkan kesedihan, hendaknya kalian membacakan puisi dengan ekspresi sedih.


Intonasi harus diperhatikan dalam pembacaan puisi. Intonasi yang baik adalah intonasi yang sesuai dengan makna dalam puisi. Pada umumnya intonasi terbago menjadi intonasi datar, tinggi, dan rendah. Seorang pembaca yang baik harus mampu memilah kapan saatnya harus menggunakan intonasi tinggi, kapan harus rendah, dan kapan intonasinya harus datar. Ketika marah misalnya, intonasi yang digunakan harus tinggi disertai penekanan kata tertentu. 

Gaya atau gesture sangat penting dalam pembacaan puisi. Gaya pembacaan yang baik akan mampu menarik perhatian penonton. Akan tetapi perlu diketahui bahwa gaya dalam pembacaan puisi tidak perlu berlebihan seperti halnya gaya dalam bermain drama. Gaya dalam puisi biasanya berupa gerak tangan ataupun gerak kaki (langkah kaki). 

Ketika membaca puisi dituntut penghayatan atau penjiwaan yang baik. Penghayatan terhadap isi puisi dapat muncul hanya jika pembaca memahami isi atau makna yang terkandung dalam puisi. Untuk itu, sebelum membaca puisi ada baiknya pembaca membaca puisi sebanyak mungkin untuk menemukan makna puisi yang akan dibacanya.

Pembacaan puisi dibagi menjadi tiga jenis. 1. Pembacaan biasa
2. Pembacaan dramatik
3. Pembacaan semi dramatik

Pembacaan biasa artinya kalian membaca puisi dengan suara biasa sebagaimana kalian pembawaan kalian sehari-hari tanpa dibuat-buat. 
Pembacaan dramatik artinya pembacaan puisi yang suaranya dibuat-buat untuk menciptakan efek dramatisasi. Pembaca dengan gaya dramatik ini cenderung akan memainkan suaranya hingga menimbulkan suara yang berkarakter.
Pembacaan semi dramatik adalah pembacaan yang merupakan gabungan antara pembacaan biasa dan pembacaan dramatik. 

Untuk memperoleh gambaran mengenai ketiga pembacaan itu, silakan memperhatikan video pembacaan puisi berikut.

Berikut ini adalah contoh pembacaan puisi yang baik.

Nah, bagaimana anak-anak. Sepertinya kalian sudah mendapatkan gambaran pembacaan puisi yang baik bukan?

Untuk dapat membaca puisi dengan baik, berikut ini hal yang harus kalian lakukan.
1. Bacalah puisi yang ingin dibaca berulang-ulang hingga kalian dapat membacanya dengan lancar.
2. Pahami isi atau makna puisi yang akan kalian baca. Jika kalian kesulitan memahami makna dari setiap kata dalam puisi, kalian dapat menggunakan kamus besar bahasa Indonesia untuk mencari arti kata yang dimaksud.
3. Berilah tanda jeda pada setiap bait puisi yang dibaca. Jeda dimaksudkan agar kalian tahu kapan harus berhenti membaca dan kapan harus lanjut. 
4. Temukan kata kongkret dalam puisi yang dapat kalian tiru gayanya. Misal kata langit maka tangan kalian dapat menunjuk ke arah langit, dan lain sebagainya. Kata-kata yang abstrak dapat ditirukan dengab gaya tangan naik dan turun. 
5. Percaya diri dalam.membaca puisi. Yakinlah kalian pasti bisa membaca puisi. 

Baik anak-anak. Berikut ini tugas yang harus kalian lakukan. Silakan klik tautan berikut.

Selamat berkarya. Sukses untuk kalian semua.

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!