Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Thursday, 31 December 2015

MARI MENGGELINDING: BELAJAR DARI GURU HEBAT OGAN ILIR

Begitu banyak guru hebat Ogan Ilir. Hampir di setiap sekolah dan di setiap kecamatan mulai di kota hingga ujung perbatasan sekalipun terdapat guru hebat. Kehadiran guru-guru hebat tersebut menjadikan Ogan Ilir sebagai Kabupaten yang patut diperhitungkan dalam dunia pendidikan Sumatera Selatan.
Guru-guru Ogan Ilir selalu diperhitungkan dalam berbagai kompetisi. Hal itu terbukti dari selalu adanya perwakilan yang masuk finalis maupun menang perlombaan di tingkat lokal provinsi maupun nasional. Di Sumatera Selatan sendiri, setidaknya terdapat lima daerah yang guru-gurunya masuk dalam jajaran guru-guru hebat, yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Palembang, Banyuasin, dan OKU.
Sebagai pusat pendidikan tempat berdirinya universitas ternama di Indonesia, guru-guru Ogan Ilir benar-benar dinaungi cahaya sinar Universitas Sriwijaya.
Kita patut bangga dengan kehadiran guru-guru hebat tersebut. Di tangan merekalah, pendidikan Ogan Ilir dapat menjadi unggul. Jayalah pendidikan Ogan Ilir.

JADILAH GURU YANG BERBEDA DARI YANG ADA: SOAL REVOLUSI MENTAL

Banyak yang membandingkan pendidikan Indonesia yang jauh tertinggal dengan pendidikan di Finland atau negara maju lainnya. Oh, ya! Tidak usah jauh-jauh, hasil penelitian menunjukkan pendidikan Indonesia bahkan tertinggal dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, atau Thailand sekalipun. Ya! Harus kita akui, memang kita tertinggal! Pendidikan kita tertinggal. Siapa yang salah? Sistem, sarana prasarana, atau. Pendidiknya? Bisa semua! Namun faktor yang paling menentukan adalah pendidiknya. Mental pendidik kita masih harus dibenahi. Maksud saya, pendidik kita masih seperti "katak dalam tempurung". Mental pendidik kita masih "cemen". Dan itu menjadi masalah serius yang musti diatasi.
Saya mau bercerita sedikit. Dahulu, Malaysia berkiblat pada pendidikan di Indonesia. Guru-guru Malaysia belajar di universitas Indonesia. Namun, tak berlangsung lama. Kini Indonesia yang berkiblat ke Malaysia.
Ada apa? Ini tentang mental. Pendidikan di Malaysia jauh berkembang karena pendidiknya memiliki tekad yang kuat untuk mengejar ketertinggalan. Pendidiknya berani untuk tampil beda dari pendidik Indonesia. Mereka selalu berkreasi dan berinovasi. Dengan sistem manajemen yang baik, mereka mampu menghasilkan generasi yang berkualitas.
Tidak usah jauh-jauh! Di tanah air cukup banyak guru-guru yang "beda" dengan guru kebanyakan. Namun sayang, pada umumnya, guru-guru kreatif itu masih berpusat di sekolah-sekolah unggulan dan sayangnya lagi jumlahnya masih sangat sedikit "secuil". Itulah yang menyebabkan pendidikan kita masih sukar mengejar ketertinggalan.

JADILAH GURU YANG BERBEDA DARI YANG ADA

Begitulah konsep yang senantiasa harus dijunjung oleh guru "jadilah yang berbeda dari yang ada". Apa maksudnya? Maksudnya, guru harus berani menjadi sosok yang lain dari kebanyakan guru yang ada. Agar lebih paham, saya contohkan begini:
jika kebanyakan guru hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah di kelasnya, maka jadilah guru yang beda dengan menggunakan metode yang lain daripada yang lain. Jika kebanyakan guru hanya menggunakan media pembelajaran yang sudah ada, maka jadilah yang beda dengan menciptakan media pembelajaran yang lain daripada yang lain. Masih begitu banyak contoh-contoh lain. Anda sebagai guru tentu tahu dan paham pula mengenai hal itu.
Saya ingat perkataan seorang narasumber dalam suatu pelatihan "guru gila adalah guru yang setiap hari melakukan hal yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda". Maksudnya jelas sekali! Jadilah dan lakukan sesuatu yang beda agar Anda mendapatkan hasil yang beda dari kebanyakan guru lainnya. Seorang teman di Jakarta berusaha melakukan hal yang beda dengan cara menulis satu artikel setiap hari di blognya. Hasilnya, kini beliau menjadi seorang

IQRO: STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAKNA


Iqro "bacalah" merupakan surat pertama yang diturunkan sebagai wahyu pada Nabi Muhammad. Bukan tanpa musabab, Allah menurunkan ayat Iqro tersebut. Setidaknya ada beberapa penafsiran akan hal itu, yakni (1) surat Iqro membuktikan bahwa wahyu tersebut benar-benar dari Allah yang diturunkan pada Nabi Muhammad yang tidak dapat membaca. Surat Iqro menjadi gerbang surat-surat lainnya (2)surat Iqro yang berarti bacalah menjadi simbol penegasan bahwa membaca merupakan hal yang sangat penting. Segala sesuatu harus dimulai dari membaca. Tanpa membaca kita tak dapat berkata apa-apa. 

Dihubungkan dengan strategi pembelajaran, IQRO dapat dijadikan salah satu alternatif. Ada banyak ide yang kita dapat dari Surat Iqro terutama untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan mampu mempercepat transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik.
Dalam upaya menciptakan pembelajaran yang berkualitas, patutlah kita (guru) mencoba menerapkan strategi pembelajaran Iqro. Sebenarnya, strategi pembelajaran Iqro ini sudah cukup banyak diterapkan oleh guru-guru. Hanya saja, konsep strategi Iqro yang mereka terapkan, saya anggap masih sederhana sekali, yakni hanya terbatas pada upaya peningkatan kemampuan membaca saja. Tentunya hal itu sangat sempit sekali. Padahal, jika kita mau memahami Iqro itu sendiri, tentunya kita dapat mencipta suatu strategi pembelajaran yang luas dan berlaku umum.