GURU BERPRESTASI: SIAPA YANG KITA HADAPI?"(BAGIAN 2)
Sudah saya tulis
sebelumnya bahwa gupres tingkat nasional sungguh super alias banyak
karya dan prestasinya. Sekarang kita tanyakan pada diri kita, sudah
berapa karya yang kita miliki? Sudah berapa prestasi yang kita peroleh?
Sebagai seorang guru--terlepas dari ajang gupres itu sendiri--seharusnya
memang kita wajib untuk senantiasa berkarya dan berprestasi.
Seharusnya, kita memiliki rancangan kehidupan karier kita ke depan. Apa
yang ingin dicapai dan mau jadi apa nanti?
Selanjutnya, memang karya dan prestasi bukanlah yang utama. Akan tetapi ada hal lain yang lebih utama. Apa itu?
KERJA KERAS DAN PANTANG MENYERAH: Ini merupakan modal utama yang mutlak
harus dimiliki. Dari semua pemenang gupres tingkat nasional saya dapat
menarik kesimpulan bahwa mereka adalah guru yang gigih, terus berjuang,
dan pantang mundur. Sekali gagal maka mereka akan menjadikan kegagalan
itu sebagai pelajaran agar kedepannya mereka sukses.
KESABARAN:
rata-rata para pemenang gupres memiliki kesabaran yang luar biasa.
Mereka mampu mengendalikan nafsu dan emosi. Melakukan pekerjaan
berulang-ulang dan tidak terburu-buru. Satu, dua, atau tiga kali gagal
tak menjadikan mereka surut kesabarannya. Mereka terus mencoba, dan
terus mencoba. Seorang temanku, dalam suatu lomba tingkat nasional
bahkan sudah sampai 4 kali mengikuti ajang yang sama. Walaupun gagal, ia
terus mencoba. Hingga akhirnya ia berhasil menjadi yang pertama.
BERIBADAH: Tengoklah betapa para gupres yang menjadi jawara begitu taat
beribadah. Mereka tak pernah lalai dalam sholatnya. Selalu berdoa
meminta pertolongan sang Kuasa.
BERBAGI DAN MEMBERI: Para gupres
nasional begitu senang kalau dapat berbagi dan memberi ilmu kepada
teman-temannya. Setiap hari selalu digunakan untuk melakukan kegiatan
bermanfaat. Ilmu yang diajarkan akan semakin tajam dan kokoh dalam
ingatan. Ilmu yang dipendam akan musnah termakan zaman.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!