OLEH-OLEH TRAINING OF TRAINERS REMEDIAL UJIAN NASIONAL REGIONAL BATAM 9--14 NOVEMBER 2014 (BAGIAN KEEMPAT)
HARI KEEMPAT
Pukul
07.30 WIB kami sudah berkumpul di ruangan. Masih dalam kelompok mata
pelajaran, kali ini materi yang disampaikan oleh narasumber tentang Pengakajian Contoh Soal dan Pembahasannya Sesuai Kisi-Kisi UN. Dalam kegiatan ini, kami diminta untuk mengkaji soal-soal pengayaan Bahasa Indonesia tingkat SMP yang telah diberikan.
Tujuan
utama pengkajian terhadap soal-soal UN adalah untuk memastikan apakah
soal-soal tersebut sudah sesuai dengan standar. Seorang penulis soal UN
sekalipun tentu tidak luput dari kesalahan. Dalam pengkajian soal UN
setidaknya dilihat dari beberapa kriteria, yaitu:
Materi |
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis |
untuk bentuk pilihan ganda |
Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi |
(urgensi, relevasi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi) |
Pilihan jawaban homogen dan logis |
Hanya ada satu kunci jawaban |
Konstruksi |
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas |
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan |
pernyataan yang diperlukan saja |
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban |
Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda |
Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi |
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan beriungsi |
Panjang pilihan jawaban relatif sama |
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan |
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya |
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan |
urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya |
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya |
Bahasa/Budaya |
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah |
bahasa Indonesia |
Menggunakan bahasa yang komunikatif |
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu |
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata |
yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian |
Materi selanjutnya adalah materi Pengembangan Soal Setara UN dan Pembahasannya. Dalam materi ini, kami diperintahkan untuk menulis soal setara UN. Jumlah soal yang harus kami tulis sebanyak 50 soal.
Untuk membuat soal setara UN, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melihat kisi-kisi soal. Kisi-kisi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam indkator dan indikator soal. Setelah indikator dan indikator soal selesai dibuat, langkah selanjuntnya adalah menulis soal berdasarkan indikator dan indikator soal. Satu pelajaran berharga yang saya dapatkan, ternyata menulis soal itu sungguh sulit. Selama ini, para guru kebanyakan hanya menyusun soal. Artinya, hanya memindah-mindahkan atau mengubah sedikit pada bagian-bagian soal tertentu yang sudah ada. Hal itulah yang membedakan menyusun soal dengan menulis soal. Jika menulis soal, kita harus betulbetul menciptakan soal yang belum ada sebelumnya. Artinya, teks-teks yang disajikan sebagai bahan pembuatan soal haruslah teks yang belum pernah dipakai. Teks tersebut dapat diperoleh dari koran, dari internet, atau dari buku (bukan buku kumpulan soal).
HARI KELIMA
Padahari terakhir ini, kami memaparkan soal-soal setara UN yang telah kami kembangkan. Pemaparan soal-soal tersebut dibimbing oleh narasumber. Dari hasil pemaparan, ternyata begitu banyak sekali kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penulisan soal yang kami buat. Kesalahan-kesalahan tersebut, yaitu kesalahan pengetikan, kesalahan penulisan (EYD dan Tanda Baca), dan kesalahan penulisan konten soal itu sendiri. Hampir semua soal yang kami buat memiliki kesalahan.
Terkait dengan banyaknya kesalahan pengetikan, narasumber berpesan agar guru sebagai penulis soal hendaknya juga belajar untuk menjadi editor. Soal yang dibuat tentu tidak sekali jadi akan tetapi membutuhkan beberapa kali proses pengerjaan. Pada tahap pengeditan setidaknya membutuhkan enam kali hingga benar-benar dapat memastikan soal yang dibuat layak digunakan.
Dalam pemaparan, tidak semua soal dapat ditayangkan dan dibahas bersama-sama mengingat terbatasnya waktu.
Materi selanjutnya, adalah rencana tindak lanjut (RTL). Dalam RTL, kami diminta untuk membuat rencana tindak lanjut berkaitan dengan hasil ToT Remedial Ujian tersebut setibanya di Kabupaten masing-masing. Rencana tindak lanjut yang harus kami buat meliputi RTL tingkat sekolah dan RTL tingkat kabupaten. Pada tingkat sekolah, guru mapel yang telah mengikuti ToT diminta untuk melakukan pengimbasan kepada guru-guru di sekolahnya masing-masing. Pada RTL tingkat kabupaten, guru mapel diminta melakukan pengimbasan kepada guru-guru mapel di seluruh sekolah yang ada di kabupaten tersebut.
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!