Selamat Datang di www.pengingatku.blogspot.com

Monday 10 November 2014

ToT Remedial UN


OLEH-OLEH TRAINING OF TRAINER DI BATAM 9—14 NOVEMBER 2014 (BAGIAN 1)

HARI PERTAMA
Pukul 08.00 WIB, aku dan empat orang temanku (Yusmedi, S. Pd (mapel Fisika), Yusparita, S. Pd (mapel Biologi), Nurhemda Melia, S. Pd. (mapel B. Inggris), dan Suryana, S. Pd (mapel MTK) telah berkumpul di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Kami berlima sudah bersiap-siap untuk terbang menuju Batam dalam rangka mewakili Kabupaten Ogan Ilir untuk mengikuti acara Training of Trainers Remedial Ujian Nasional tahun 2014. Pukul 09.00 WIB pesawat City Link yang kami tumpangi lepas landas menuju Batam. Pukul 10.00 WIB kami tiba di Bandara Hang Nadim Batam. Jemputan taksi yang sudah kami pesan telah tiba—kami pun meluncur ke lokasi. Sekitar 30 menit perjalanan kami akhirnya tiba di Hotel Grand View tempat akan dilangsungkannya acara ToT tersebut. Pukul 12.00 WIB kami segera menghadap meja panitia untuk melakukan registrasi peserta. Setelah registrasi selesai kami diberi beberapa oleh-oleh, yakni buku-buku, cd, dan alat tulis yang akan dipergunakan selama kegiatan berlangsung. Pukul 14.00 kami makan siang terlebih dahulu, baru kemudian masuk ke kamar dan beristirahat sejenak untuk melepas penat.

Pukul 16.00 kami sudah berkumpul di aula Cendrawasih lantai 10 untuk mengikuti acara pembukaan. Acara tersebut dipimpin oleh koordinator ToT yakni Dr. Tamim, M. Pd. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya ToT Remedial Ujian Nasional ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap materi ujian nasional. Sesuai dengan namanya ToT Remedial Ujian Nasional, maka peserta yang hadir dalam acara itu adalah guru-guru mata pelajaran yang merupakan perwakilan dari kabupaten kota yang tingkat kelulusan atau hasil ujian nasionalnya rendah. Untuk Regional Batam sendiri diikuti oleh 125 peserta dari 6 provinsi, yakni Sumut, Sumsel, Sumbar, Aceh, Riau, dan Kepri.

Pukul 17.30 kami dikelompokkan sesuai mapel masing-masing untuk melaksanakan pre tes. Pre tes yang harus kami kerjakan adalah soal pilihan berganda sebanyak 30 butir soal dalam waktu 45 menit. Dilanjutkan pukul 20.30 WIB penjelasan teknis terkait pelaksanaan ToT selama enam hari ke depan. Penjelasan teknis tersebut disampaikan oleh ibu Susiana dari Kemdikbud.

HARI KEDUA
Pukul 07.30 WIB kami sudah berkumpul di aula Cendrawasih—bersiap-siap untuk mengikuti penyampaian materi pertama yang disampaikan oleh Dra. Sri Sulastri, M. M. Ibu Sri Sulastri adalah narasumber yang berasal dari guru berprestasi tingkat nasional tahun 2008. Selain itu, beliau pernah menerima Penghargaan Satya Lencana Maha Bintang dari Presiden RI tahun 2010. Topik yang disampaikan adalah Kurikulum 2013: Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik dan RPP. Dalam penyampaiannya, beliau mengatakan bahwa Kurikulum 2013 adalah yang terbaik dari kurikulum sebelumnya. Dalam Kurikulum 2013, diutaman penanaman sikap dalam pembelajarannya. Untuk itu, beliau berpesan kepada guru-guru untuk mengubah sikap terlebih dahulu sebelum menerapkan Kurikulum 2013 kepada siswa. Hal itu dikarenakan, guru adalah teladan murid-murid.

Prinsip-prinsip pembelajaran pada Kurikulum 2013 adalah mengubah pola pengajaran yang selama ini konvensional menjadi pembelajaran yang aktif dan efektif. Siswa yang selama ini hanya diberi tahu informasinya oleh guru, pada Kurikulum 2013 siswa diwajibkan untuk mencari tahu sendiri informasi tersebut. Jika dalam pembelajaran konvensional, guru adalah satu-satunya sumber informasi, sekarang guru bukanlah satu-satunya informasi. Dalam pembelajaran Kurikulum 2013 terdapat enam langkah yang harus diterapkan dalam pembelajaran, yaitu kegiatan MENGAMATI—MENANYA—MENALAR—MENCOBA—MENGOMUNIKASIKAN—MENCIPTA.

Dalam pembuatan RPP, setidaknya harus memuat Kompetensi Inti—KI 1, KI 2,KI 3, KI 4 beserta Kompetensi Dasarnya. Satu RPP (satu KD) dapat dilaksanakan dalam satu atau beberapa kali pertemuan. Unsur yang terdapat dalam RPP minimal harus mengandung identitas sekolah, mapel, kelas/semester, materi, alokasi waktu, KI, KD mulai KD pada KI 1—KI 4, Indikator KD pada KI 1—KI 4, deskripsi materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, media/alat, bahan, sumber belajar.
Pada materi kedua disampaikan materi tentang Ujian Nasional Tahun 2015 dan Strategi Mencapai Hasil UN yang Baik dan Kredibel. Materi ini disampaikan Bapak Teuku Ramli Zakaria dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).Dalam materinya, beliau memberikan beberapa catatan terkait pelaksanaan UN tahun 2015 nanti. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sbb:
1.      Kriteria lulusan tahun 2015 sama dengan UN tahun 2014
2.      Nilai S/M/PK diperoleh dari rata-rata nilai rapor dengan bobot 70% dan UN 30%.
3.      NA merupakan gabungan nilai S/M/PK 50% dan nilai UN 50%

UN tingkat SMA/SMK akan dilaksanakan pada bulan April 2015. UN tingkat SMP/MTS dilaksanakan pada bulan Mei 2015. Sebagian UN tingkat SMA/SMK akan menggunakan tes UN berbasis komputer.
Selain itu, dalam materinya beliau menyampaiakn bahwa sekolah harus senantiasa menghasilkan lulusan yang  BERMUTU. Artinya, lulusan yang dihasilkan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan karakter pribadi/watak yang dapat diandalkan yang diakui di tingkat nasional, regional, dan internasional. Untuk meningkatkan MUTU tersebut, ada beberapa strategi yang harus diterapkan oleh sekolah, yaitu:
1.      Perbaikan budaya kerja
2.      Kemampuan dan kesadaran profesional kepala sekolah
3.      Kemampuan dan kesadaran profesional guru
4.      Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran
5.      Kerja sama dan dukungan orang tua

Dalam penyampaian materi tersebut, beliau juga sempat memaparkan beberapa sekolah yang menempati posisi kecurangan UN tertinggi tahun 2013 lalu. Diantaranya adalah, Bali dan SUMUT. Sedangkan Provinsi dengan tingkat kejujuran tertinggi dalam pengerjaan UN adalah Jogjakarta. 

Materi ketiga disampaikan oleh Prof. Suyanto, Ph. D. Guru Besar Fakultas Ekonomi UNY yang dpandu oleh moderator Ibu Susiana. Materi yang disampakan mengusung tema "Profesionalisme Guru di Era Global Abad 21". Dalam materinya, beliau mengatakan bahwa guru kurang menggerakkan kreativitas siswa. Padahal inovasi dan kreativitas itu menyumbang 45% dalam upaya memajukan suatu bangsa. 
Pada abad 21, guru harus menjadi inovator dan kreator. Tugas utama guru, tidak hanya mendidik, mengajar, tetapi juga membimbing, dan mengarahkan peserta didk. 

Beliau juga mengatakan bahwa menurut Alvin Toffler yang dimaksud dengan orang buta huruf pada abad 21 adalah bukanlah orang yang tidak bisa membaca dan menulis tetapi orang buta huruf abad 21 adalah orang yang tidak bisa belajar (learn), melepaskan hasil belajarnya (unlearn), dan belajar sesuatu yang baru (relearn). Setidaknya ada delapan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik abad 21, yaitu
1. Kepemimpinan
2. Melek Teknologi
3. Kemampuan Komunikasi
4. Kecerdasan Emosi
5. Enterpreneurship
6. Warga negara dunia
7. Pemecahan masalah
8. Kerja tim

Berkaitan dengan hal tersebut, respons guru adalah guru harus merespons tuntutan abad 21 dengan cepat dan profesional.

" I hear and I forget. I see and I believe. I do and I understand" (Confucius)

" Orang gila adalah orang yang melakukan hal yang sama terus menerus sedang ia berharap mendapat hasil yang berbeda"

Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Sofiana, M. T. I dari Kemdikbud. Ibu Sofiana menyampaikan materi Panduan Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMP. Dalam penyampaian materi, Ibu Sofiana mengatakan bahwa Kemdikbud sekarang tengah merancang suatu aplikasi penilaian rapor peserta didik. Aplikasi itu akan dilaunching ke publik dan dapat diunduh gratis oleh sekolah sekitar pertengahan semseter genap nanti. Untuk menjalankan program aplikasi penilaian ini, pihak sekolah harus melalui operator sekolahnya masing-masing harus memastikan bahwa Dapodikdas sekolahnya tidak bermasalah. Hal tersebut dikarenakan program aplikasi penilaian rapor peserta didik ini akan terhubung dengan sistem Dapodikdas. 

Program aplikasi penilaian rapor peserta didik ini dirancang dengan berbagai fitur yang lengkap, mulai dari penilaian sikap, pengetahun, dan keterampilan. Operator sekolah cukup mengentri nilai-nilai yang telah diberikan oleh guru mapel dan secara otomatis nilai tersebut akan terolah dengan sendirinya. Pada akhir semester, pihak sekolah dapat mencetak rapor Kurikulum 2013 yang telah terisi nilai dengan cara mengkilk tombol cetak pada tombol cetak yang tersedia. Namun, sebelum mencetak rapor dari program aplikasi tersebut, pihak sekolah harus memastikan bahwa tidak ada data baik data siswa maupun bobot nilai yang salah atau kurang tepat yang telah dientri. 

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentarnya ya! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan!